SUBANG – Mahasiswa Politeknik Negeri Subang (Polsub) berhasil menciptakan inovasi Edible Spoon Ramah Lingkungan dari Nanas Subgrade dan Daun Kelor.
Inovasi ini dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Jurusan Pertanian POLSUB, yang meneliti potensi nanas subgrade dan daun kelor dari petani nanas yang seringkali dibuang begitu saja dan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Ketua Tim PKM-RE, Selma Rihadatul Aisy, menjelaskan bahwa ide membuat edible spoon ini didasarkan pada kurangnya pemanfaatan nanas subgrade dan sampah sendok plastik yang menjadi permasalahan lingkungan.
"Nanas memiliki banyak khasiat yang baik untuk kesehatan, seperti kandungan air 90%, kalium, yodium, sulfur, dan klor. Daun kelor juga mengandung antioksidan dan berbagai nutrisi lainnya," jelas Selma.
Selain itu, Selma juga menyebut bahwa kandungan serat dan gizi yang tinggi dalam nanas subgrade dan daun kelor membuatnya ideal untuk dijadikan edible spoon. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan alat dan bahan hingga pembuatan dan pengujian edible spoon di laboratorium.
Pembimbing proyek, Irna Dwi Destiana, menambahkan bahwa edible spoon ini adalah terobosan baru yang potensial untuk masa depan. "Edible spoon ini sebagai inovasi untuk masa depan yang mampu membuka inovasi produk ramah lingkungan lainnya juga sekaligus sebagai bentuk pelestarian lingkungan," kata Irna.
Selma menambahkan bahwa ide ini juga bersumber dari isu lingkungan seperti dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah sendok plastik yang sulit terurai.
"Isu lingkungan ini menjadi latar belakang kami dalam menciptakan edible spoon sebagai solusi untuk masa depan," jelasnya.
Inovasi ini mulai dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus sebagai bagian dari program hibah dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Tim PKM-RE terdiri dari lima mahasiswa POLSUB: Selma Rihadatul (D3 Agroindustri'22), Nadiyah Nur Anggraeni (D3 Agroindustri'22), Riandita Nuraulia (D3 Agroindustri'22), Rindiani Zumarnis (D3 Agroindustri'22), dan Allisa Apriyanti (D3 Agroindustri'23), dengan bimbingan dari Irna Dwi Destiana, Ketua Jurusan Pertanian POLSUB.
Inovasi ini berhasil lolos pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.(znl/ded)