SUBANG-Dalam dua bulan terakhir, terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah Kecamatan Cijambe dan sekitarnya. Penyakit ini paling banyak dikeluhkan oleh warga dengan gejala demam, batuk, dan pilek yang berlangsung lebih dari tiga hari.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/Puskesmas Tanjungwangi, H. Dadang Hermawan mengungkapkan, perubahan cuaca ke musim kemarau, yang terasa lebih panas dibandingkan musim hujan, menjadi faktor utama peningkatan kasus ISPA di wilayahnya. "Musim kemarau ini membawa dampak signifikan pada kesehatan masyarakat, terutama dalam peningkatan kasus ISPA. Suhu yang lebih panas dan kondisi udara yang kering membuat banyak warga mengalami dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh," ucap Dadang kepada Pasundan Ekspres Kamis, (22/8).
Sebagai upaya pencegahan, lanjut dia, Puskesmas Tanjungwangi telah melakukan berbagai edukasi kepada masyarakat, baik di dalam gedung saat pelayanan medis maupun di luar gedung melalui kegiatan lapangan oleh petugas kesehatan. Edukasi ini meliputi anjuran untuk memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi, menjaga pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi buah dan sayuran, serta memperkuat daya tahan tubuh dengan nutrisi yang baik.
Selain itu, kata Dadang, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker selama beraktivitas untuk mencegah penularan infeksi, beristirahat yang cukup setelah seharian beraktivitas, dan berolahraga rutin minimal dua kali seminggu. "Kami juga mengingatkan pentingnya menjaga pola tidur yang baik, yaitu 6-8 jam per hari, olahraga rutin minimal seminggu 2 kali, serta mengelola stres dengan baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan," tambahnya.
Upaya ini diharapkan dapat menekan jumlah kasus ISPA di wilayah Puskesmas Tanjungwangi dan menjaga kesehatan masyarakat selama musim kemarau yang diprediksi masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan.(hdi/sep)