Daerah

Tingkat Keberhasilan Program PKMK Baznas Purwakarta 80 Persen, RSUD Bayu Asih dan Dinkes Minta Dilanjut

Baznas Purwakarta
Program intervensi PKMK yang dijalankan Baznas Kabupaten Purwakarta dinilai berhasil, bahkan tingkat keberhasilannya mencapai 80 persen(Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Program intervensi Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) yang dijalankan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta dinilai berhasil, bahkan tingkat keberhasilannya mencapai 80 persen.

Ini diketahui dari hasil evaluasi program PKMK Baznas Purwakarta yang dilaksanakan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta, belum lama ini.

Dikonfirmasi terkait hasil evaluasi tersebut, Wakil Ketua II Baznas Purwakarta Andri Hendrawan Sudjana mengatakan, PKMK merupakan program kerja sama tripartit antara Baznas, Dinkes dan RSUD Bayu Asih guna percepatan penurunan angka stunting.

"Pengobatan pasien stunting memang di-cover BPJS Kesehatan. Akan tetapi, di luar obat-obatan, ada yang tidak ter-cover, di antaranya pemberian susu tinggi kalori. Nah, di sini lah peran Baznas yang siap meng-cover pembiayaan susu tersebut," kata Andri kepada wartawan saat ditemui di Gedung Dakwah, Cipaisan, Purwakarta, Senin (1/7).

Dijelaskan Andri, ada 10 pasien stunting yang mendapatkan bantuan program PKMK Baznas. Di mana, ke-10 pasien tersebut sudah diskrining dan mendapat pengawasan dokter spesialis anak selama masa pemberian PKMK berupa susu tinggi kalori itu.

"Alhamdulillah, delapan dari 10 pasien menunjukkan perkembangan positif. Berat badannya naik, pun halnya dengan tumbuh kembangnya. Sementara dua pasien lainnya belum menunjukkan perkembangan karena memiliki penyakit bawaan dan peran orangtuanya belum maksimal," ujar Andri.

Dirinya mengungkapkan, tingginya tingkat keberhasilan program PKMK Baznas mendapat sambutan positif Dinkes Purwakarta dan pihak RSUD Bayu Asih. Bahkan, keduanya meminta Baznas Purwakarta melanjutkan program PKMK.

"Program PKMK ini merupakan program inovasi Baznas Purwakarta. Di Jawa Barat, bahkan di Indonesia boleh jadi baru Purwakarta yang melakukannya. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, namun untuk kelanjutan program ini masih dalam pembahasan lebih lanjut," ucap Andri.

Hal ini, sambungnya, berkaitan dengan anggaran Baznas. Karena itu pula Baznas membuka luas bagi berbagai pihak yang hendak menyalurkan bantuannya untuk kelanjutan program PKMK ini. "Teranyar, kami sedang berkoordinasi dengan Camat Purwakarta yang juga memiliki program percepatan penurunan angka stunting. Mudah-mudahan bisa bersinergi," kata Andri.(add)

Berita Terkait