Headline

Warga Terdampak Penutupan Tambang Ilegal di Kabupaten Subang Dapat Bantuan

Galian C Ilegal
BANTUAN: Mang Sansan, seorang tokoh pemuda Desa Kasomalang Kulon, memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak.

SUBANG-Penutupan tambang galian C ilegal di beberapa wilayah Subang yang viral setelah disidak oleh Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, membawa dampak signifikan bagi masyarakat setempat.

Di Desa Kasomalang Kulon, sebanyak 220 pekerja tambang kehilangan pekerjaan akibat penutupan tersebut. Merespons kondisi tersebut, Mang Sansan, seorang tokoh pemuda Desa Kasomalang Kulon, memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak.

Aksi sosial yang dilakukan Mang Sansan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi warga yang kini menganggur pasca-penutupan tambang. Bantuan sembako tersebut disalurkan kepada warga yang selama ini bergantung pada aktivitas tambang galian C untuk mencari nafkah.

“Saya mendukung penertiban galian C yang tidak berizin karena memang harus ada aturan yang ditegakkan. Tapi, yang menjadi pertanyaan, belum ada solusi konkret untuk masyarakat yang terdampak,” ujar Mang Sansan ketika ditemui di lokasi pembagian sembako, Selasa (21/01/2025).

Sebanyak 220 orang yang sebelumnya bekerja di tambang kini terpaksa menganggur, dan banyak di antaranya mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami tidak hanya berbagi saat ini saja. Sebelumnya pun kami sering mengadakan kegiatan serupa. Hanya saja, momen ini bertepatan dengan isu penutupan tambang yang viral di media sosial,” tambahnya.

Bantuan sembako yang disalurkan mencakup kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan mie instan. Selain memberikan bantuan fisik, Mang Sansan juga mendengarkan keluh kesah warga terkait kondisi ekonomi mereka pasca-kehilangan pekerjaan.

“Kami ingin warga tetap merasa diperhatikan, meskipun situasi sedang sulit. Saya berharap ke depannya ada solusi dari pihak terkait, terutama untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga yang terdampak,” tuturnya.

Mang Sansan menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas pemerintah dalam menertibkan tambang ilegal. Namun, ia juga menegaskan bahwa pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap nasib pekerja yang terdampak.

“Kalau galian ilegal ditutup, itu bagus untuk ketertiban. Tapi, harus diikuti dengan solusi, seperti pelatihan kerja atau pembukaan peluang usaha baru bagi para pekerja,” katanya.

Warga yang menerima bantuan sembako pun menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian Mang Sansan. Salah satu warga, Yati (38), mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

“Kami sekarang bingung mau kerja apa lagi setelah tambang ditutup. Tapi, Alhamdulillah ada bantuan dari Mang Sansan. Mudah-mudahan ada pekerjaan lain yang bisa kami lakukan ke depannya,” ujar Yati.

Penutupan tambang galian C ilegal di Subang menjadi salah satu langkah penting dalam menegakkan aturan dan melindungi lingkungan. Namun, dampaknya terhadap perekonomian masyarakat, terutama pekerja tambang, menjadi perhatian serius.

Mang Sansan berharap langkah pemerintah tidak hanya berhenti pada penutupan tambang, tetapi juga mencakup solusi jangka panjang yang mampu memulihkan kondisi ekonomi masyarakat.

“Kami hanya bisa membantu sebisa kami untuk sekarang. Tapi, kami berharap pemerintah hadir dengan kebijakan yang berpihak kepada warga terdampak. Karena, bagaimanapun juga, mereka juga berhak mendapatkan perhatian,” pungkas Mang Sansan.(hdi/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua