SUBANG-Menjelang bulan Ramadan 1446 H Tahun 2025 ini, Baznas Kabupaten Subang telah menetapkan besaran zakat fitrah Rp40.000 per jiwa. Penetapan besaran zakat yang dirupiahkan itu hasil musyawarah Baznas bersama MUI, Kemenag dan Pemkab Subang.
"Zakat fitrah itu asalnya dari beras sebesar 3,5 liter atau setara 2,8 kg. Harga 1 kg beras premium Rp 14.00 per kg, jadi jatuhnya Rp39.200 per jiwa," kata Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan Baznas Subang Asep Iwan.
Asep Iwan mengatakan, dari Rp39.200 per liter kemudian dibulatkan menjadi Rp40.000/liter. Pembulatan itu dikhawatirkan ada kenaikan harga saat bulan Ramadan tiba atau di akhir bulan Ramadan.
"Kalau beras 3,5 liter dan dikonfersikan menjadi kilogram seberat 2,8 kg, dengan harga premium dari DKUPP Rp 14.000 per liter," imbuhnya.
Teknis pengumpulan zakat fitrah yakni kupon akan disebar ke UPZ di tingkat kecamatan, desa dan DKM , sebagai unit pengumpul zakat di pelosok desa. Dengan persentase pembagian 97 persen di DKM, RT/RW untuk dihabiskan dan hak amil 3 persen.
Diperkiran potensi zakat fitrah sekitar Rp64 miliar. Dengan asumsi 1,6 juta muslim di Subang dikalikan Rp40.000.
"Targetnya Rp64 miliar kalau dirupiahkan. Uang itu tidak untuk disetorkan ke Baznas kabupaten maupun kecamatan. Semuanya harus habis dibagi di desa," kata Iwan.
Sehingga dari total Rp64 miliar tadi tidak masuk neraca keuangan Baznas Subang. Sedangkan yang pengelolaan UPZ di dinas atau intansi yang akan langsung dikelola oleh Baznas masuk neraca keuangan.
Baznas Subang menargetkan memperoleh zakat fitrah Rp250 juta dari UPZ berbagai instansi.
"Hasil pengùmpulan zakat fitah baik di desa, DKM semua harus dibagikan ke mustahiqnya sebelum hari raya tiba. Termasuk yang dikelola oleh kabupaten, dalam hal ini Baznas juga malam takbira harus sudah didistribusikan," tukasnya.(dan/ysp)
