Headline

Cemari Lingkungan, Warga Blok Jalitri Panglejar Subang Tolak Keberadaan TPS

TPS Subang
PENUTUP TPS: Warga Blok Jalitri, Kabupaten Subang, secara tegas menyatakan sikap untuk menutup Tempat Pembuangan/Penampungan Sampah (TPS) di wilayahnya.

SUBANG-Warga Blok Jalitri RT 36 RW 09 Panglejar, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan/Kabupaten Subang, secara tegas menolak dan menutup Tempat Pembuangan/Penampungan Sampah (TPS) di wilayahnya. 

Keputusan ini diambil setelah keberadaan TPS menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan warga.

Salah satu warga setempat, Rudy Bray mengatakan, keberadaan TPS di dekat pemukiman itu dinilai dapat menimbulkan dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, serta potensi penyebaran penyakit. 

Hal itu terjadi setelah dampak penutupan TPS yang berada di pasar Pujasera, di mana warga sekitar berpindah membuang sampah ke TPS jalitri, sehingga terjadi lebih banyak penumpukan sampah. 

"Bahkan yang membuang ke TPS di sini tidak sedikit ya adalah hampir mencapai 50 RW, yaitu mulai dari RW 1 sampai 28 itu ke sini. Termasuk blok lele, Sukawening, lalu RW Kelurahan Pasirkareumbi, RW Kelurahan Cigadung, RW Kelurahan Soklat, dan lainnya," ungkap Rudy kepada Pasundan Ekspres, Rabu (19/2/2025).

Dia mengungkap, bahwa warga RW 2 blok Jagal merasa keberatan ketika terjadi penumpukan sampah, apalagi bagi warga blok Jalitri. 

"Jadi beberapa waktu lalu warga mengkonfirmasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk melalukan rapat menolak keberadaan TPS disini. Sehingga warga membuat banner yang bertuliskan warga blok Jalitri menegaskan bahwa tidak menerima adanya TPS di sini pokoknya harus ditutup," ujarnya.

Disinggung alasan penutupan TPS, lanjut Rudy, sebab kerap terjadi penumpukan sampah lantaran tidak pernah diangkut Dinas Lingkungan Hidup. Selain itu, jika terjadi hujan, air limbah dari sampah mencemari dan dapat membawa penyakit.

"Apakah secara aturan pemerintah sudah menetapkan TPS di sini? Kalau sudah, kami sangat keberatan karena kondisinya seperti ini," ungkapnya.

Selain itu, warga juga mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak berwenang, namun belum ada solusi konkret yang diberikan. 

Mereka menuntut agar pemerintah terkait segera mencari lokasi alternatif yang lebih sesuai dan jauh dari pemukiman warga.

Hingga berita ini diturunkan, warga masih tetap berkomitmen untuk menutup TPS dan memastikan tidak ada lagi tempat pembuangan sampah di wilayah mereka. Mereka berharap ada kebijakan yang lebih baik dalam TPS tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.(znl/sep)

 

Terkini Lainnya

Lihat Semua