Headline

Perjuangan Polisi Subang Amankan Arus Lalu Lintas Lebaran 2025, Rindu Keluarga Saat Bertugas

Kasatlantas Polres Subang
KEBERSAMAAN TUGAS: Kasatlantas Polres Subang bersama personel ketika sahur saat Ops Ketupat Lodaya pada arus mudik Lebaran.

Lebaran tahun ini, Polres Subang menambah kekuatan dengan menggandakan jumlah tim urai dari 15 menjadi 30 personel per hari. 

Penambahan ini berdampak besar terhadap kecepatan penanganan situasi di lapangan seperti kecelakaan lalu lintas dan kendaraan mogok yang bisa menghambat arus mudik.

“Dengan jumlah personel yang lebih mobile, kecepatan anggota dalam menindaklanjuti kejadian di lapangan jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ujar AKP Sudirianto saat diwawancara Pasundan Ekspres, Selasa (8/4/2025).

Dia menjelaskan, salah satu strategi baru yang diterapkan adalah pemanfaatan teknologi secara optimal. Setiap anggota ditugaskan untuk membuka aplikasi peta digital setiap satu jam sekali sebagai panduan patroli.

“Peta digital sangat akurat. Ketika warnanya kuning, berarti ada kepadatan. Kalau merah, itu artinya ada trouble atau masalah besar. Ini memudahkan kami mengambil keputusan cepat,” jelasnya.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas juga menjadi bagian penting dalam strategi pengamanan tahun ini. 

Di wilayah selatan Subang seperti Ciater dan Jalancagak, kemacetan kerap kali menjadi tantangan terutama di sore hari. Yang menarik, ekor kemacetan bahkan bisa berada di Subang, sementara kepalanya sudah sampai ke Cimahi.

“Kami melakukan koordinasi langsung dengan Polres wilayah hukum Cimahi. Ini hal baru yang belum pernah kami lakukan pada Lebaran-lebaran sebelumnya,” tambahnya. 

Menurut Sudir, kolaborasi ini terbukti efektif dalam mengurai kemacetan panjang dan menjaga kelancaran arus kendaraan.

Tak hanya mengatur lalu lintas, pengamanan Lebaran kali ini juga menjadi pengabdian kemanusiaan. Banyak personel yang turut membantu pemudik yang kelelahan, kendaraan mogok, hingga anak-anak yang rewel di tengah kemacetan.

“Pengamanan ini sifatnya sangat humanis. Kami banyak menolong orang, tidak hanya mengatur kendaraan,” kata Sudir.

Meski penuh tantangan, AKP Sudirianto mengaku tahun ini terasa lebih ringan karena kekompakan tim. Kebersamaan yang terjalin menjadi penyemangat tersendiri.

“Kami sering buka puasa dan sahur bersama anggota dan tim urai, bahkan di dalam tol. Kadang tidak sempat sahur karena masih patroli jauh dari rest area,” kenangnya.

Namun, rasa rindu pada keluarga tetap menjadi duka yang menyelinap di tengah padatnya tugas. 

“Kami belum sempat bertemu keluarga. Jadi, justru keluarga kami yang datang ke rest area untuk bertemu sejenak,” tuturnya

Dia menyebut, Ops Ketupat Lodaya 2025 di Subang bukan sekadar pengamanan lalu lintas, melainkan kisah pengabdian, solidaritas, dan kemanusiaan yang mengiringi arus mudik jutaan orang. 

“Menurur saya Ops Ketupat Lodaya tahun ini sebuah dedikasi tanpa pamrih demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” pungkasnya.(cdp)

Terkini Lainnya

Lihat Semua