Angka Anak Tidak Sekolah di Subang Turun Drastis, Jadi Percontohan Nasional

SEMANGAT BELAJAR: Bupati Subang Reynaldy saat bersama siswa di Patokbeusi, beberapa waktu lalu. Bupati mengajak siswa untuk semangat sekolah agar tidak drop out.
SUBANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang berhasil menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) secara signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Berkat kolaborasi multipihak dan kebijakan afirmatif, jumlah ATS di Subang berkurang hingga 21,19 persen sejak Mei 2024.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang, pada Mei 2024 tercatat 21.942 ATS. Namun, per Juni 2025 angka itu turun menjadi 17.293 anak. Capaian ini sekaligus mendongkrak Angka Partisipasi Sekolah (APS) Subang dari 97,41 persen (tahun 2024) menjadi 99,2 persen.
Kepala Disdikbud Subang Nunung Suryani melalui Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdikbud Subang, Fera Maulidya mengungkapkan, kunci keberhasilan ini terletak pada pendekatan berbasis data.
"Kami memulai dengan memetakan ATS secara rinci melalui dashboard khusus. Data ini menjadi landasan intervensi tepat sasaran," ujarnya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (24/6/2025).
BACA JUGA: Jongko di Jalancagak Subang Dibongkar, Petani Nanas Kesulitan Jual Hasil Panen
Satgas ATS yang terdiri dari relawan, aparat desa, dan dinas terkait turun langsung menjangkau anak-anak yang putus sekolah. "Gotong royong menjadi kunci. Bupati dan Wakil Bupati memberikan dukungan penuh," tambah Fera.
Untuk menghilangkan alasan ekonomi dan administratif, Pemkab Subang menggulirkan sejumlah kebijakan. Mulai dari bantuan seragam gratis untuk mengurangi beban orang tua, penghapusan penahanan ijazah, memastikan siswa tidak terkendala administrasi, pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus dan sekolah nonformal (PKBM/SKB) bagi yang terkendala waktu.
"Kami juga memperkuat pencegahan drop out dengan pengawasan intensif di sekolah," jelas Fera.
Kesuksesan Subang tak hanya berdampak lokal. Kementerian Pendidikan menjadikan program ini sebagai percontohan nasional untuk mewujudkan wajib belajar 13 tahun.
BACA JUGA: Program SERBU Amanda Supermarket, Belanja Bisa Dapat Hadiah Umroh!!
"Ini bukti komitmen Subang memastikan tidak ada anak yang tertinggal," tegas Fera.
Dengan tren positif ini, Subang optimis bisa mencapai ATS nol persen. "Pendidikan berkualitas adalah hak semua anak. Mari terus bersinergi," ajaknya.(fsh/ysp)