PASUNDAN EKSPRES - Sutradara No Other Land diculik militer Israel. Hamdan Ballal, salah satu sutradara Palestina di balik film dokumenter pemenang Oscar No Other Land, ditahan oleh militer Israel pada Senin (24/3) di Tepi Barat. Ia ditahan setelah ia diduga mengalami serangan brutas yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Kabar ini pertama kali diungkap oleh Yuval Abraham, jurnalis Israel sekaligus rekan sutradara No Other Land. Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), Abraham menyatakan bahwa sekelompok pemukim Israel baru saja menganiaya Ballal, menyebabkan cedera di kepala dan perutnya.
“Dia mengalami pendarahan,” tulisnya di X.
Tidak lama setelah serangan tersebut, tentara Israel dilaporkan menyerbu ambulans yang membawa Ballal, kemudian menahannya. Menurut Abraham, tidak ada kabar mengenai Ballal sejak saat itu.
Insiden Penyerangan dan Penahanan
Menurut laporan The Times yang dikutip The Times New York, insiden ini terjadi di desa Palestina Susiya, yang terletak di kawasan Masafer Yatta, Tepi Barat. Seorang saksi mata yaitu, Anna Lippman, yang merupakan delegasi dari Center for Jewish Nonviolence, membagikan video yang memperlihatkan serangan tersebut. Ia menyebutkan bahwa lebih dari selusin pemukim Israel menyerang desa tersebut, menghancurkan properti warga.
Selama serangan tersebut, Ballal mengalami luka di kepala yang menyebabkan pembengkakan dan pendarahan. Saat ia menerima perawatan di ambulans, tentara Israel datang dan menahannya bersama dua pria Palestina lainnya.
“Kami tidak tahu di mana dia berada atau bagaimana kondisinya,” kata Lippman.
Sebuah rekaman video yang dibagikan oleh Center for Jewish Nonviolence di platform Bluesky menunjukkan seseorang yang mengenakan penutup wajah menyerang tiga orang dan memukul salah satu dari mereka.
Video lainnya memperlihatkan kelompok pemukim Israel merusak kendaraan dengan melemparkan benda ke arah kaca depan mobil hingga pecah.
Saksi lain, aktivis Josh Kimelman, yang berada di lokasi, mengatakan kepada Associated Press bahwa Ballal ditangkap dalam keadaan ditutup matanya.
Pernyataan Militer Israel
Menanggapi kejadian ini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis pernyataan bahwa telah terjadi “konfrontasi kekerasan” di Susiya, di mana mereka menuduh beberapa orang Palestina melempar batu ke warga Israel dan merusak kendaraan mereka.
Menurut IDF, terjadi aksi saling lempar batu antara warga Palestina dan pemukim Israel sebelum pasukan mereka turun tangan untuk membubarkan massa.
IDF mengklaim bahwa tiga warga Palestina, termasuk Ballal, serta satu warga Israel, telah ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, IDF membantah bahwa mereka menangkap seorang Palestina dari dalam ambulans. Namun, laporan dari berbagai saksi mata serta rekaman video menunjukkan sebaliknya.
Dukungan untuk Hamdan Ballal
Setelah berita penahanan Ballal menyebar, banyak dukungan datang dari berbagai pihak. Basel Adra, aktivis Palestina yang juga menjadi sutradara No Other Land, membagikan unggahan di media sosial yang menunjukkan seorang pria dengan tangan terikat dibawa ke kendaraan yang dihiasi bendera Israel.
“Dia masih hilang setelah tentara menculiknya, dalam keadaan terluka dan berdarah,” tulis Adra.
Organisasi International Documentary Association juga mengeluarkan pernyataan yang menuntut pembebasan Ballal. Mereka menuduh bahwa sutradara tersebut telah diserang secara brutal dan diculik di Tepi Barat, serta meminta agar keluarganya segera mendapatkan informasi mengenai kondisinya dan alasan penahanannya.
(ipa)