Internasional

Investigasi 15 Petugas Medis di Gaza yang Tewas oleh Israel, Autopsi Ungkap Niat Pembunuhan!

Investigasi 15 Petugas Medis di Gaza yang Tewas oleh Israel, Autopsi Ungkap Niat Pembunuhan!
Para pelayat mengikuti konvoi yang membawa jenazah 8 petugas tanggap darurat Bulan Sabit Merah (Image From: AP News/Abdel Kareem Hana)

PASUNDAN EKSPRES - Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah autopsi terhadap 15 petugas medis dan tanggap darurat Palestina mengungkap fakta mengejutkan.

Menurut laporan dari Palestinian Red Crescent (PRC), para korban yang tewas dalam serangan oleh pasukan Israel pada 23 Maret 2025, di wilayah selatan Jalur Gaza, semuanya ditembak di bagian atas tubuh, indikasi jelas adanya niat untuk membunuh.

Insiden tragis tersebut memicu kemarahan internasional dan diserukannya investigasi independen. 

Tragedi di Tal al-Sultan

Dilansir dari The Guardian, serangan yang menewaskan petugas medis tersebut terjadi di daerah Tal al-Sultan, Kota Rafah, saat Israel kembali melancarkan ofensif ke wilayah yang dikuasai Hamas.

Korban terdiri dari delapan anggota Red Crescent, enam petugas dari Gaza Civil Defence, dan satu staf dari UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina. Mayat para korban ditemukan dalam sebuah kuburan massal tak jauh dari lokasi penembakan. 

Pengakuan IDF 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) awalnya mengklaim bahwa mereka menyerang karena menduga ada teroris dalam kendaraan “mencurigakan” yang melaju tanpa izin dan tanpa lampu menyala.

Namun, bukti video yang ditemukan dari ponsel salah satu korban menunjukkan sebaliknya, di mana ambulans melaju dengan lampu depan dan lampu darurat menyala, serta para petugas yang mengenakan rompi standar medis.

Pengakuan awal IDF kemudian dikoreksi, dengan berlaih menjelaskan bahwa insiden terjadi karena perasaan terancam.

Lebih lanjut, IDF sempat menuduh bahwa enam dari korban memiliki hubungan dengan Hamas, namun hingga kini belum ada bukti yang diajukan ke publik. Tidak satu pun dari para korban membawa senjata pada saat kejadian.

Serangan Tenaga Media bukan Hal Baru

Serangan terhadap tenaga medis bukan hal baru dalam konflik Gaza-Israel. Dalam 18 bulan terakhir, ratusan staf medis, pekerja kemanusiaan, dan organisasi internasional telah menjadi korban serangan pasukan Israel, termasuk warga negara asing.

Salah satu contoh paling mencolok adalah pembunuhan enam anggota organisasi bantuan makanan World Central Kitchen, termasuk warga negara Inggris, James Kirby, dalam serangan terhadap konvoi bantuan.

Serangan terhadap Jurnalis

Senin lalu, kekerasan kembali meningkat ketika serangan udara Israel mengenai sebuah tenda media di dekat Rumah Sakit Nasser, Khan Younis. Serangan ini menewaskan seorang jurnalis Palestina dan melukai beberapa lainnya.

Menurut Palestinian Civil Defence, Helmi al-Faqawi yang merupakan jurnalis dari Palestine Today Agency, dan seorang warga sipil bernama Yousef al-Khazandar turut menjadi korban.

(ipa)

Terkini Lainnya

Lihat Semua