Kesehatan

Kemenkes Perpanjang Pelaksanaan PIN Polio Hingga 23 September

Kemenkes Perpanjang Pelaksanaan PIN Polio Hingga 23 September

PASUNDAN EKSPRES - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperpanjang pelaksanaan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio hingga 23 September.

Saat ini, Kemenkes bersama pemerintah daerah tengah gencar melakukan pemberian dua dosis imunisasi tambahan polio melalui kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Hal ini sebagai langkah Kemenkes untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, kasus polio masih dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Aceh (Pidie, Aceh Utara, Bireuen), Purwakarta, Klaten, Sampang, Pamekasan, Pandeglang, Mimika, Nduga, dan Asmat.

BACA JUGA:Momen Hari Anak Nasional 2024, Pemerintah Gelar Pemberian Imunisasi Polio Tahap 2 di Papua

Sebagai informasi, penyakit polio dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan, salah satunya kelumpuhan permanen.

Untuk mencegah kasus polio semakin menyebar, pemerintah melaksanakan imunisasi polio lengkap kepada anak usia 0-7 tahun.

Imunisasi polio yang termasuk dalam program nasional terdiri dari dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV) yang diberikan dalam 4 dosis, dan vaksin polio suntik atau Inactivated Polio Vaccine (IPV) yang diberikan dalam 2 dosis. Keduanya aman dan memberikan kekebalan optimal.

Diketahui, sasaran PIN Polio diberikan kepada anak usia 0 hingga 7 tahun dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang diberikan adalah vaksin polio tetes.

BACA JUGA:Tuai Respons Beragam dari Masyarakat, Kemenkes Pastikan PIN Polio Tidak Ganggu Imunisasi Rutin

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan, pemberian imunisasi tambahan pada PIN Polio secara serentak dan massal sangat penting untuk memutus rantai penularan virus dan menghentikan KLB.

"Per tanggal 15 September 2024 hanya 3 provinsi, yaitu Banten, Jakarta, dan Sumatera Selatan yang sudah mencapai cakupan ≥95% untuk dosis 1 dan 2," ucap dr. Prima, dilansir dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Jumat (20/9).

Selain itu, ada 2 provinsi, yaitu Gorontalo dan Sulawesi Selatan, yang telah mencapai target cakupan dosis 1 ≥95%, sementara cakupan dosis 2 belum mencapai target.

Demi memenuhi target yang dicapai, dibutuhkan akselerasi, kecepatan, dan semangat lebih untuk mencapai target PIN Polio secara keseluruhan.

BACA JUGA:Kemenkes Tegaskan Vaksin Polio Tidak Sebabkan Kanker dan HIV

Oleh karena itu, Kemenkes memperpanjang masa pelaksanaan PIN Polio dosis 1 dan 2 di 33 provinsi hingga 23 September 2024.

"Puskesmas harus melakukan pemetaan desa/kelurahan yang belum mencapai target dan menyusun strategi untuk pencapaian target," ujarnya.

dr. Prima juga mengapreasiasi bagi seluruh ajaran dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan Puskesmas yang telah bekerja keras dalam melaksanakan PIN Polio putaran 1 dan 2.

Lebih lanjut, upaya penting lainnya adalah meningkatkan komunikasi dan advokasi kepada para pemangku kepentingan terkait (stakeholder) untuk mendapatkan dukungan dalam menjangkau sasaran di sisa waktu pelaksanaan PIN ini. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua