Dugaan Korupsi Dana Nasabah di Bank BRI Pringsewu, Kejati Lampung Selidiki Kerugian Rp17 Miliar

Dugaan Korupsi Dana Nasabah di Bank BRI Pringsewu, Kejati Lampung Selidiki Kerugian Rp17 Miliar

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi

LAMPUNG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan dana nasabah di salah satu bank milik negara (BUMN) cabang yakni BRI Pringsewu. Nilai kerugian yang ditaksir mencapai Rp17 miliar.

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Lampung, Armen Wijaya, menyampaikan bahwa penyelidikan telah dilakukan secara intensif, termasuk penggeledahan, pemeriksaan saksi, hingga penyitaan sejumlah aset.

"Kami telah memeriksa 25 orang saksi, baik dari internal bank maupun pihak nasabah. Tim juga melakukan penggeledahan di kantor cabang dan beberapa kediaman nasabah," ujar Armen pada Rabu (2/7/2025).

Dalam rangkaian penyelidikan tersebut, tim penyidik berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dokumen penting, dua unit mobil (Toyota Innova Reborn dan Honda Brio), empat sertifikat tanah dan bangunan senilai sekitar Rp2 miliar, beberapa unit ponsel, tas, serta uang tunai sebesar Rp559,6 juta.

BACA JUGA: Alasan Jateng Manarik untuk Tempat Investasi, dari Kemudahan Perizinan Sampai Ketersediaan Lahan dan Tenaga Kerja

Lebih lanjut, Armen menjelaskan bahwa dugaan penyelewengan dana nasabah tersebut diduga terjadi dalam kurun waktu 2021 hingga 2025.

"Modus penyelewengan dana ini berlangsung sejak tahun 2021 dan terus berlanjut hingga tahun ini. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp17 miliar," ungkapnya.

Meski hingga kini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, Kejati Lampung menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berjalan.

"Tim penyidik saat ini fokus mengumpulkan bukti-bukti guna mengungkap secara jelas peristiwa pidana ini dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab," tutup Armen.

BACA JUGA: Bertemu Dubes Singapura, Ahmad Luthfi Ingin Penerbangan Langsung Semarang-Singapura Dibuka Lebih Cepat


Berita Terkini