PASUNDAN EKSPRES - Musim kemarau menjadi musim yang saat ini tengah melanda Indonesia. Musim ini merupakan periode tahunan dengan curah hujan rendah, terutama di bagian tropis.
Selama musim kemarau, kelembapan yang sangat rendah mengakibatkan beberapa sumber air dan sungai mengering.
Kekurangan air serta pasokan makanan yang terbatas bisa memaksa banyak hewan penggembalaan untuk berpindah ke daerah yang lebih subur.
Kemarau Panjang Menyelimuti Sebagian Wilayah Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai datangnya musim kemarau. Kondisi cuaca yang berubah ini berpotensi menimbulkan kekeringan di beberapa daerah di Indonesia dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Belum lama ini, BMKG merilis potensi musim kemarau di Indonesia tahun 2024. Saat ini, 64% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, menurut data Zona Musim (ZOM).
BACA JUGA: Potensi Kekeringan di Jawa Barat yang Patut Diwaspadai, Krisis Air Bersih Mulai Meradang
BACA JUGA: Paus Fransiskus Ingatkan tentang Ekstremisme Agama dalam Pidatonya di Istana Merdeka
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa daerah-daerah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau, sebagian Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, musim kemarau juga mencakup sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, serta bagian dari Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan.
BMKG memperkirakan bahwa selama periode Dasarian I-II September 2024, wilayah-wilayah di Indonesia yang akan memasuki musim kemarau meliputi sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Sulawesi Utara.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kondisi kekeringan saat musim kemarau akan terjadi sampai akhir September mendatang.
(ipa)
