PASUNDAN EKSPRES- Sebuah kisah kontroversial melibatkan seorang tokoh publik, Rita Widyasari, mantan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, telah menarik perhatian banyak orang di Indonesia.
Meskipun dikenal karena skandal video "Bandung Lautan Asmara" dan kasus suap yang membuatnya harus mendekam di balik jeruji besi, tidak dapat dipungkiri bahwa Rita Widyasari juga menciptakan dampak positif di masa kepemimpinannya.
Dikutip dari Short Youtube @Masadepankuu. Rita Widyasari, putri dari mantan Bupati Kutai Kartanegara, Saukani Hasan Rais, menjabat sebagai Bupati dari tahun 2010 hingga 2021.
Meskipun bayang-bayang kontroversi selalu mengikuti namanya, banyak warga Tenggarong yang merindukan era kepemimpinannya. Di tengah-tengah segala skandal dan kasus hukum yang menimpanya, ternyata ada sisi lain dari Rita Widyasari yang dicintai oleh rakyatnya.
Pada masa kepemimpinannya, warga Tenggarong mengakui bahwa Rita Widyasari berhasil mengatasi berbagai tantangan, termasuk masalah mati air dan mati listrik yang sering melanda kota tersebut.
Pembangunan jalan yang baik, peningkatan tempat wisata, dan perbaikan Jembatan Mahakam yang runtuh pada tahun 2013 menjadi bukti nyata keseriusannya dalam memajukan daerahnya.
Tak hanya itu, Rita Widyasari juga dikenal sebagai sosok "Bupati Rocker" karena kegemarannya membawa band rock legendaris dari luar negeri untuk menghibur warganya secara gratis.
Keputusannya ini membuatnya dijuluki sebagai pemimpin yang berbeda dan inovatif di antara para bupati lainnya. Meskipun kontroversial, keputusan ini ternyata mendapat dukungan positif dari masyarakat.
Tentu saja, keberhasilan dalam pembangunan dan hiburan publik tidak dapat menghapus skandal yang menyeret nama Rita Widyasari ke dalam dunia hukum.
Namun, artikel ini mencoba untuk menyoroti sisi lain dari tokoh kontroversial ini, di mana di balik masalahnya, terdapat kontribusi positif yang pernah ia berikan kepada masyarakatnya.
Meskipun kita tidak dapat mengabaikan pelanggaran hukum yang mungkin telah dilakukan, penting untuk melihat gambaran yang lebih luas dan memberikan ruang untuk perdebatan seimbang mengenai tokoh kontroversial seperti Rita Widyasari.
Sebagai masyarakat, kita diingatkan untuk tidak hanya melihat sisi gelap seseorang, tetapi juga memberikan penghargaan pada kontribusi positif yang mungkin mereka berikan dalam mewujudkan kemajuan di daerah mereka.
