News

Ramadan In Campus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismu Usung Tema Literasi

RAMADAN IN CAMPUS
RAMADAN IN CAMPUS: BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Dr. K.H. E.Z. Muttaqien memaknai Bulan Suci Ramadan dengan menggelar kegiatan Ramadan In Campus. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES

PURWAKARTA-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Dr. K.H. E.Z. Muttaqien (Unismu) memaknai Bulan Suci Ramadan dengan menggelar kegiatan Ramadan In Campus (RIC).

Ketua Pelaksana RIC Euis Nuryani mengucapkan, Ramadan adalah momen penuh dengan keberkahan maka pihaknya pun ingin mengambil bagian dalam keberkahan tersebut melalui Ramadan In Campus. "RIC mengusung tema literasi sebagai aktualisasi mahasiswa muslim yang cinta kasih," kata Euis kepada wartawan saat dihubungi melalui HP-nya, Selasa (26/3).

Lebih lanjut Euis menyampaikan, RIC merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap bulan puasa. "Adapun kegiatannya antara lain kuliah ramadan, buka bersama, tarawih berjemaah, tadarus, kultum, go to mosque, santunan dan pembagian sembako," ujarnya.

Penjabat Sementara Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismu Jejen mengatakan, Ramadhan In Campus menjadi sebuah kultur di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. "RIC diselenggarakan setiap satu tahun sekali setiap Ramadan dan diikuti seluruh mahasiswa dan civitas akademika," ucap Jejen.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismu Dr. Reza Saleh melalui Wakil Dekan 3 Dr. Dedeng Abdul Gani A menyampaikan, ibadah ramadan adalah kewajiban bagi umat manusia yang beriman.

Ramadan, sambungnya, menjadi alat keibadahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu bisa berdampak sosial yang positif kepada masyarakat. "Bagi mahasiswa yang masih belum lancar membaca Alquran maka maksimalkanlah kegiatan Ramadhan In campus ini sebagai sarana untuk belajar," kata Dedeng.

Adapun tausiyah Ramadan disampaikan oleh Patoni. Disebutkannya, kondisi iman terkadang naik dan turun. "Iman akan naik karena tempatnya dan waktunya. Maka bulan puasa adalah momentum untuk dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT," ujarnya.

Lebih lanjut, Patoni menyampaikan teori salat WTC (waktu, tempat dan cara). Yaitu, waktunya di awal, tempatnya di masjid, caranya berjemaah. "Ketika kesemuanya memenuhi maka akan bahagia dunia dan akhirat," ucap Patoni.(add/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua