PASUNDAN EKSPRES - TomTom Traffic tahun ini merilis indeks kondisi lalu lintas yang mencakup 500 kota di 62 negara dari 6 benua.
Dalam laporan tersebut, Bandung berada di peringkat ke-12 sebagai salah satu kota termacet di dunia, sedangkan Jakarta berada di posisi ke-90.
Penilaian ini didasarkan pada waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.
Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan teknologi floating car data (FCD), yang diambil dari berbagai sumber.
Wakil Presiden Lalu Lintas TomTom, Ralf-Peter Schäfer, menjelaskan bahwa mobilitas perkotaan dipengaruhi oleh faktor statis dan dinamis.
Faktor statis, seperti infrastruktur jalan dan batas kecepatan, menentukan waktu tempuh optimal.
Sementara itu, faktor dinamis, seperti kemacetan, pekerjaan jalan, dan cuaca, berperan dalam menciptakan variasi arus lalu lintas.
Dalam laporan ini, TomTom menggunakan sampel data sebesar 737 miliar kilometer yang mencerminkan perkembangan lalu lintas di berbagai kota selama tahun 2024.
Faktor-faktor tersebut digunakan untuk mengevaluasi kondisi lalu lintas dan menghasilkan informasi berkualitas tinggi yang dapat diakses secara gratis.
Bandung menempati urutan ke-12 dalam indeks ini, sementara Medan berada di posisi ke-15. Di tingkat global, kota Barranquilla di Kolombia dinobatkan sebagai kota termacet nomor satu.
