PASUNDAN EKSPRES - Bupati Subang terpilih Reynaldy Putra Andita menanggapi aksi unjuk rasa penutupan tambang ilegal dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Diketahui, sejumlah aksi massa menggelar demo terkait penutupan tambang ilegal di depan gedung DPRD Subang pada Jumat (24/01/2025).
Penutupan tambang ilegal di Subang menjadi ramai setelah Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi melakukan sidak (inspeksi mendadak) di lokasi penambangan ilegal di Kecamatan Kasomalang beberapa waktu lalu.
Dalam kanal YouTubenya, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu mempertanyakan sikap Bupati Subang terpilih Reynaldy Putra Andita terkait tambang ilegal tersebut.
"Kang Rey, sebagai bupati terpilih, apa sikapnya sekarang terhadap galian ilegal, tambang ilegal, kemudian penempatan zona pertambangan yang acak dimana-mana?" ucap Dedi Mulyadi kepada Reynaldy.
Reynaldy menyebut, dirinya tegas terhadap penutupan tambang ilegal yang ada di Subang.
"Pertama, kalau saya sih tegas aja, walaupun disini seperti dibilang, kabupaten tidak punya wewenang untuk itu, tapi kan ini selain dari Pemda, masyarakat sekitar udah mengeluh," ujar pria yang akrab disapa Rey itu.
"RT/RWnya harus diperbaiki lagi, jangan sampai lahan-lahan perkebunan itu bisa dipakai oleh pertambangan. Jadi memang hari ini itu yang jadi permsalahan, jangan sampai lahan perkebunan, persawahan ini tergusur," sambungnya.
Mendengar jawaban tersebut, Dedi Mulyadi menanyakan apakah bupati Subang terpilih itu siap dengan risiko didemo setiap hari.
"Berani, yang di belakang kita masyarakat, kan yang demo hanya sekelompok orang saja," ucap Rey.
Dedi pun bertanya siapa orang-orang di balik demo penutupan tambang ilegal tersebut.
Rey menyebut para pendemo itu mengaku sebagai sopir truk-truk di lokasi tambang ilegal tersebut. Namun setelah ditelusuri, ternyata berisi anggota ormas tertentu.
"Makanya kemarin juga sempet kaget, melihat demo kan di situ penyampaiannya dari supir-supir truk, tapi ternyata ketika dilihat, orang-orangnya ternyata isinya ormas-ormas," ucap Rey.
(inm)