SUBANG-Menjelang H-1 Idul Fitri, kondisi lalu lintas di Subang Selatan terpantau ramai lancar. Meskipun banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang melintasi jalur ini, hingga Minggu (30/3/2025) pukul 14.41 WIB, belum ada tanda-tanda kemacetan yang signifikan.
Dari pantauan Pasundan Ekspres, kendaraan dari berbagai daerah seperti Subang-Bandung, Purwakarta-Sumedang, hingga pemudik dari Tasikmalaya yang menuju arah utara tampak melewati jalur ini dengan kondisi lalu lintas yang masih terkendali.
Jalur Subang Selatan sendiri dikenal sebagai salah satu jalur strategis bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan jalur utama Pantura. Selain itu, jalur ini juga merupakan jalur wisata, yang diperkirakan akan mengalami lonjakan volume kendaraan setelah perayaan Idul Fitri.
Berdasarkan Pantauan di lapangan, meskipun jumlah kendaraan yang melintas cukup tinggi, arus lalu lintas tetap lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Beberapa titik perlintasan yang biasanya menjadi perhatian, seperti pertigaan Jalancagak dan daerah sekitar wisata Ciater, hingga saat ini masih dalam kondisi normal.
Salah satu pemudik, Yanwar asal Tasikmalaya, yang melintasi jalur ini mengungkapkan perjalanan mudiknya tahun ini terasa lebih nyaman dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, perjalanan mudik tahun ini tidak terlalu macet. Masih bisa dibilang normal, tidak ada kendala berarti di jalan," ujar Yanwar saat ditemui di jalur Subang Selatan.
Ia juga menambahkan bahwa jalur ini menjadi salah satu alternatif terbaik bagi pemudik yang ingin menghindari kemacetan panjang di jalur utama.
Meskipun saat ini kondisi lalu lintas masih terkendali, lonjakan kendaraan diprediksi akan terjadi setelah perayaan Idul Fitri. Jalur Subang Selatan yang menjadi akses utama menuju kawasan wisata seperti Ciater, Lembang, dan Tangkuban Perahu, diperkirakan akan dipadati wisatawan yang ingin menghabiskan waktu libur Lebaran.
Selain itu, peningkatan volume kendaraan juga kemungkinan terjadi pada arus balik setelah libur Lebaran berakhir. Banyak pemudik yang berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya menggunakan jalur ini sebagai rute alternatif untuk kembali ke ibu kota.(hdi)
