KOTA BANDUNG-Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Acara yang mengusung tema “Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey" ini, dihadiri Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan diikuti sejumlah delegasi dari negara sahabat.
Tedy Rusmawan berterima kasih kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memilih Gedung Merdeka sebagai lokasi acara PPTM 2024.
Perhelatan PPTM ini satu energi dengan tempat acara yang pernah menggaungkan pengaruh besar Indonesia dalam momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955.
“Apa yang dipaparkan Menlu Retno Marsudi di acara ini satu spirit dengan bangkitnya Dasasila Bandung hasil KAA 1955," kata Tedy melalui rilisnya, Selasa (30/1).
Kebetulan, sambungnya, di akhir penyampaian pidatonya Menlu Retno mengungkap perjuangan besar yang masih harus ditempuh untuk kemerdekaan Palestina.
"Hal ini mirip dengan pernyataan Presiden Sukarno saat membela Palestina di KAA dahulu,” ujar Tedy menambahkan.
Tedy Rusmawan juga menyambut baik kehadiran sejumlah delegasi negara sahabat yang ikut menikmati keindahan Kota Bandung yang sarat akan sejarah pengusung perdamaian negara-negara dunia.
Pada kegiatan tersebut, Menlu Retno Marsudi juga menyinggung lokasi PPTM 2024 di Kota Bandung, kota yang amat bersejarah bagi perjalanan diplomasi Indonesia.
Kota Bandung adalah tuan rumah KAA pada 1955, yang telah menjadi tonggak solidaritas dan kebangkitan negara-negara Asia-Afrika untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Retno Marsudi menuturkan, selama sepuluh tahun terakhir politik luar negeri Indonesia terus dijalankan dengan berlandaskan pada spirit KAA.
Diplomasi Indonesia dijalankan untuk memberi manfaat konkret bagi rakyat, membela kepentingan negara-negara berkembang dan berkontribusi bagi perdamaian. Serta, keamanan dunia, termasuk untuk membela hak-hak Palestina, satu-satunya negara peserta KAA yang belum merdeka.
Selain itu, dalam satu dasawarsa terakhir, Indonesia telah berhasil menunjukkan kepemimpinan yang kokoh. Hal ini antara lain ditunjukkan saat Indonesia memegang Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN.
Di dua forum tersebut, Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinan yang mampu menavigasi rivalitas geopolitik, menjembatani perbedaan, dan leading by example.
PPTM merupakan bentuk akuntabilitas dan transparansi kerja Kementerian Luar Negeri setiap tahunnya. PPTM adalah momentum penting di setiap awal tahun yang menyampaikan capaian diplomasi Indonesia selama satu tahun.
Termasuk, apa saja prioritas kebijakan luar negeri Indonesia pada satu tahun mendatang. “Melalui PPTM ini masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut kebijakan luar negeri Indonesia dan pelaksanaan diplomasi maupun pengembangan hubungan kerja sama internasional,” kata Retno.
Selain penyampaian capaian dan kebijakan diplomasi Indonesia, Kementerian Luar Negeri menganugerahkan Adam Malik Awards (AMA) kepada insan media dan jurnalis.
Hal ini sebagai bentuk dukungan dan kerja sama dalam menyajikan informasi yang edukatif, informatif, faktual, dan berimbang mengenai diplomasi dan politik luar negeri Indonesia kepada masyarakat luas.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga menganugerahkan Social Media Awards (SMA) bagi Perwakilan RI di Luar Negeri.
Ini sebagai apresiasi atas upaya perwakilan dan kepala perwakilan dalam diseminasi informasi kepada publik, khususnya di negara akreditasi, melalui platform media sosial.(adv/add/ysp)