News

Dinilai Bermanfaat, ChatGPT Bakal Masuk Ke Kurikulum Sekolah

Dinilai Bermanfaat, ChatGPT Bakal Masuk Ke Kurikulum Sekolah
Dinilai Bermanfaat, ChatGPT Bakal Masuk Ke Kurikulum Sekolah (dok.pexels.com/Matheus Bertelli)

PASUNDAN EKSPRES - Dinilai bermanfaat bagi dunia pendidikan, kabarnya ChatGPT bakal masuk ke kurikulum sekolah. Kehadiran ChatGPT OpenAI awalnya menuai pro dan kontra. 

Sebab, gegara ChatGPT sejumlah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang perlahan-lahan mulai tergeser. Namun, sebagian orang juga tidak menutup mata kalau OpenAI sangat membentu pekerjaan yang kini dituntut serba cepat. 

Namun, seiring berjalannya waktu ChatGPT yang dipandang skeptis justru sedang dipertimbagkan dipertimbangkan untuk diintegrasikan ke dalam ruang kelas. Yup, kabarnya ChatGPT OpenAI bakal masuk ke kurikulum sekolah. 

1. Tentang OPenAI dan ChatGPT

OpenAI merupakan sebuah perusahaan yang didukung Microsoft, yang menyadari potensi ChatGPT dalam pendidikan dan berupaya memanfaatkan kemampuannya untuk pembelajaran.

ChatGPT sendiri dikenal dapat menghasilkan respons mirip manusia, yang sebelumnya dipandang sebagai ancaman terhadap integritas akademik. 

2. Awalnya teknologi kecedasan buatan kurang diterima di dunia pendidikan

Awalnya, para guru mengkhawatirkan kemungkinan siswa-siswanya menggunakan Open AI ChatGPT untuk menyontek. Namun, perspektif tersebut dapat terbantahkan saat para pendidik mulai melihat potensi besar, dari manfaat kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam meningkatkan metode pengajaran dan pembelajaran siswa. 

Hal tersebut salah satunya diyakini ada di dalam ChatGPT.Dilansir dari SCMP, OpenAI disebut sedang menjajaki cara agar aplikasi ChatGPT yang populer dapat diterapkan di ruang kelas, menurut seorang eksekutif senior. 

2. Kemungkinan besar AI akan masuk ke kurikulum sekolah 

Usulan penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan membuka banyak kemungkinan lainnya. Hal ini dapat berfungsi sebagai tutor yang dipersonalisasi, menawarkan dukungan yang disesuaikan untuk siswa dengan gaya belajar berbeda.

Chief Operating Officer OpenAI Brad Lightcap mengatakan pada sebuah konferensi di San Francisco bahwa perusahaannya akan membentuk tim untuk mengeksplorasi aplikasi pendidikan dari teknologi tersebut, yang telah mengancam industri, memicu undang-undang baru dan menjadi alat pembelajaran yang populer.

“Sebagian besar guru mencoba mencari cara untuk memasukkan (ChatGPT) ke dalam kurikulum dan cara mereka mengajar. Kami di OpenAI mencoba membantu mereka mengatasi masalah ini dan mungkin tahun depan kami akan membentuk tim dengan tujuan untuk melakukan hal tersebut," kata Lightcap pada Konferensi INSEAD Amerika minggu lalu.

3. AI membantu perkembangan pembelajaran guru di kelas 

Sementara itu, melansir dari Gizmochina, bagi guru, ChatGPT dapat menjadi asisten yang sangat membantu. Bahkan, ChatGPT juga dinilai dapat membantu pengembangan kurikulum dan menghadirkan elemen kreatif ke dalam kelas. Sebut saja seperti menghasilkan narasi sejarah atau penjelasan ilmiah lainnya.

4. Manfaat AI dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bertanya 

Salah satu manfaat utama ChatGPT adalah sifatnya yang tidak menghakimi, mendorong siswa untuk bertanya tanpa takut malu. 

Fitur ini dapat meningkatkan keterlibatan kelas secara signifikan, terutama bagi siswa yang ragu untuk berpartisipasi dalam lingkungan tradisional.

5. Privasi dan keterlibatan anak di bawah umur harus dipertimbangkan 

Integrasi ChatGPT di sekolah bukannya tanpa tantangan. Masalah privasi, terutama bagi anak di bawah umur, membutuhkan pertimbangan yang cermat dan bijak. 

Dengan beragamnya undang-undang privasi online di seluruh dunia, memastikan penggunaan AI yang aman dan etis dalam pendidikan sangatlah penting.

Upaya OpenAI untuk melibatkan  pendidik dan memberi tahu mereka tentang kemampuan ChatGPT dan potensi risikonya merupakan langkah ke arah yang benar.

Selain itu, kemitraan dengan organisasi yang berfokus pada pendidikan seperti Khan Academy dan Schmidt Futures menunjukkan komitmen OpenAI untuk menjadikan AI sebagai alat pendidikan yang berharga, terutama di komunitas yang kurang terlayani.

(nym) 

 

Berita Terkait