News

Awal Tahun, Dua Orang di Subang Meninggal karena DBD

PENJELASAN: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi menjelaskan mengenai kasus DBD.

SUBANG-Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat 132 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi hingga pertengahan bulan Januari 2024. Dalam kasus ini merenggut 2 nyawa. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi mengungkapkan, kasus DBD pada bulan Januari 2024 ini mengalami peningkatan tiga kali lipat dibanding pada Januari 2023. 

"Jadi kalau dibandingkan dengan Januari 2023 dengan Januari 2024 meningkat tiga kali lipat, jika di Januari tahun 2023 hanya 40 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia sedangkan pada Januari 2024 ini sampai 132 kasus dan 2 orang meninggal dunia," ungkapnya. 

Menurutnya, secara aturan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang kejadian luar biasa (KLB), Kabupaten Subang sudah termasuk KLB. 

"Sesuai Permenkes tersebut dalam upaya pengendalian DBD ada tiga kriteria yang direkomendasikan yaitu timbulnya suatu penyakit menular tertentu (DBD), yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah," ujarnya. 

Kemudian, lanjut Maxi jumlah penderita baru (kasus DBD) dalam periode waktu satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya. 

"Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50 persen (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama," jelasnya. 

Maxi mengatakan, angka kejadian kasus DBD dari 2022 hingga 2023 sebenarnya menurun. Pada tahun 2022, 995 orang dinyatakan DBD dan korban meninggal 10 orang. Pada tahun 2023 kasus DBD menurun menjadi 618 dan korban meninggal 7 orang. 

Jumlah kasus DBD pada bulan Januari 2024 terdapat di 10 puskesmas yang ada di Kabupaten Subang tepatnya di Puskesmas Cikalapa, Sukarahayu, Kalijati, Rawalele, Pagaden Barat, Cipunagara, Purwadadi, Jalancagak, Kasolamang dan Cisalak. 

"Untuk kasus paling banyak terdapat di Pagaden Barat dengan jumlah 36 kasus, kemudian Cikalapa 7 kasus, Sukarahayu 3 kasus, Kalijati 9 kasus, Rawalele 7 kasus, Cipunagara 14 kasus, Purwadadi 15 kasus, Jalancagak 19 kasus, Kasomalang 21 kasus, dan Cisalak 11 kasus," terang dr. Maxi. 

Maka dari itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan 3M (Menguras, Menurut, dan Mendaur Ulang) seperti menimbun barang bekas yang tak terpakai dan menghilangkan genangan air.(cdp/ysp) 

 

 

Berita Terkait