PASUNDAN EKSPRES - Hampir dua juta muslim menyelesaikan ibadah haji minggu ini, namun cuaca panas yang ekstrem telah berakibat fatal bagi ratusan orang yang memulai perjalanan Jumat lalu menuju Ka'bah di Masjidil Haram di Makkah.
Sedikitnya 562 orang tewas selama ibadah haji, menurut penghitungan kantor berita Reuters berdasarkan pernyataan dan sumber Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Pimpin Rapat, Bahas Budidaya Kratom di Indonesia
Para ilmuwan iklim mengatakan kematian seperti itu memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan terjadi pada puluhan juta umat Islam yang diperkirakan akan menunaikan ibadah haji dalam beberapa dekade mendatang.
Tahun lalu, lebih dari 2.000 orang menderita sengatan panas, menurut pejabat Saudi. Sengatan panas bisa menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur suhu karena kepanasan.
Para ilmuwan mengatakan situasinya akan menjadi lebih buruk seiring dengan pemanasan global. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, setidaknya ada 144 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci.
“Jemaah haji wafat kumulatif 144 orang,” ungkap Nadia yang mengutip dari Kompas.com, pada Rabu (19/6/2024). Nadia menambahkan, jenazah para jemaah haji tersebut dimakamkan di sana atau tidak dibawa pulang ke Indonesia.
BACA JUGA:Indonesia Nmax Community Subang Bareng Lukmantias Buka Puasa Bersama dan Berbagi Takjil
Nadia menuturkan, jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia tersebut tersebar di lima kota atau wilayah, yakni Jeddah, Madinah, Mekkah, Arafah, dan Mina. Jemaah haji tersebut meninggal dunia di RSAS (Rumah Sakit Arab Saudi), pos kesehatan (poskes), hotel, sedang perjalanan, masjid, dan jamarat.
Jamarat sendiri adalah lokasi para jemaah haji untuk melemparkan jumrah. Pelemparan jumrah ini sendiri dimaknai dengan melempar setan yang mengganggu manusia.
(nym)