PASUNDAN EKSPRES - Bulan Ramadan kian mendekati penghujungnya, dan umat Islam di seluruh penjuru Indonesia menanti dengan penuh suka cita kedatangan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Namun, penetapan 1 Syawal masih mengundang tanya, karena belum ada kepastian dari pemerintah, Muhammadiyah, maupun Nahdlatul Ulama (NU).
Penetapan 1 Syawal di Indonesia umumnya dilakukan dengan dua cara: hisab dan rukyatul hilal. Pemerintah dan NU menggunakan kedua metode ini, sedangkan Muhammadiyah hanya menggunakan metode hisab.
BACA JUGA:Alun-Alun Sangkala Buana, Dari Tempat Eksekusi yang Menakutkan Menjadi Destinasi Favorit
Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, 1 Syawal dapat ditetapkan dengan dua cara: rukyat dan hisab. Hasil kedua metode ini akan dibahas dalam sidang isbat yang digelar pada hari terakhir Ramadan.
Pemerintah akan mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIM), yaitu Tinggi hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Namun, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terbaru Nomor 236, Nomor 1, dan Nomor 2 Tahun 2024, 1 Syawal diprediksi jatuh pada Rabu, 11 April 2024 atau Kamis, 12 April 2024.
Kalender Hijriah Kementerian Agama juga memperkirakan 1 Syawal 2024 akan jatuh pada 10 atau 11 April 2024. Namun, penetapan resmi tetap bergantung pada hasil sidang isbat yang akan dilakukan pada tanggal 9 April 2024.
Muhammadiyah Berdasarkan Maklumat PP Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal Idul Fitri 1445 H berdasarkan hasil hisab wujudul hilal, yaitu pada Rabu, 10 April 2024.
BACA JUGA:Kecelakaan Tunggal di Tol Cipali, Anggota DPRD Jabar Terluka
Penetapan 1 Syawal 1445 H masih menunggu hasil sidang isbat yang akan diadakan oleh pemerintah pada tanggal 9 April 2024. Kita nantikan bersama hasil sidang isbat tersebut untuk mengetahui kepastian tanggal Idul Fitri tahun ini.
