News

Viral! Anak SMP Hina Korban Genosida Palestina, Pihak Sekolah Buka Suara

Viral! Anak SMP Hina Korban Genosida Palestina, Pihak Sekolah Buka Suara
Sebuah video viral beredar di media sosial dimana sekelompok anak SMP hina korban genosida Palestina. (Dok istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Sebuah video viral beredar di media sosial dimana sekelompok anak SMP hina korban genosida Palestina.

Dalam video tersebut, terlihat 4 orang remaja yang diperkirakan masih berstatus siswi SMP sedang makan di sebuah restoran cepat saji yang diketahui telah diboikot masyarakat akibat mendukung Israel.

Mereka terlihat menikmati makanan tersebut sambil menghina korban genosida Palestina dengan menganalogikan daging ayam yang mereka makan sebagai 'daging anak Palestina'.

"Daging anak Palestina," ucap salah satu remaja sambil menunjuk ayam yang sedang dimakannya itu.

Tidak hanya itu, mereka juga kembali melontarkan hinaan sambil tertawa dengan menyebut saus tomat sebagai "darah anak Palestina".

"Ini bukan saus, ini darah anak Palestina," ucap salah satu anak lain dalam video itu.

Video tersebut langsung viral di media sosial dan netizen beramai-ramai mengecam tindakan tidak pantas sekelompok anak SMP itu dengan mengejek penderitaan rakyat Palestina.

Dilansir dari Disway, orang yang merekam dan mengunggah video tersebut berasal dari salah satu siswi SMP dari SMP Negeri 216 Jakarta Pusat.

Setelah video tersebut viral, pihak sekolah SMP Negeri 216 Jakarta Pusat buka suara mengenai kasus tersebut.

Pihak SMPN 216 pun memberikan klarifikasi dalam akun Instagram resminya, @smpn_216 bahwa empat remaja yang ada di dalam video bukanlah peserta didik sekolah tersebut.

Namun, pihak sekolah membenarkan orang yang merekam dan mengunggah video tersebut adalah salah satu peserta didik SMPN 216 yang juga teman dari mereka.

"Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang tanggal 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji," tulis pihak SMPN 216, dikutip Selasa (11/6).

Lebih lanjut, pihak sekolah telah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan.

"Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut," tulis pihak sekolah.

SMP Negeri 216 menyampaikan bahwa pihaknya selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi. (inm)

Berita Terkait