SUBANG-Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Yeni Nuraeni mengungkapkan kendala dalam menaikan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kabupaten Subang, salah satunya mengaktifkan perpustakaan desa.
"Salah satu kendala kita adalah mengaktifkan perpustakaan di masing-masing desa. Kita masih keterbatasan untuk memperdayakan perpustakaan desa, karena mereka juga butuh bantuan buku," ucapnya.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa jumlah buku di perpustakaan daerah masih sangat terbatas. "Harus diakui, buku di perpustakaan kita masih sangat-sangat terbatas. Kita baru kurang lebih ada 40.000 buku sampai dengan tahun 2024 ini," ucapnya.
Ia menambahkan, jumlah buku baik di perpustakaan daerah seharusnya sebanyak dua kali lipat dari jumlah penduduk di daerah tersebut.
"Jadi kalau penduduk di Kabupaten Subang sebanyak 1.600.000 jiwa, berarti jumlah buku yang ada harusnya sekitar 3.200.000, jadi masih sangat jauh," ucapnya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap dapat untuk melakukan kerjasama dengan desa dan sekolah di Kabupaten Subang dalam hal pembinaan perpustakaan.
"Mudah-mudahan di tahun 2025 kita bisa mulai MoU dengan beberapa desa dan juga sekolah-sekolah untuk pembinaannya," ucapnya.
Dirinya juga menargetkan IPLM di Subang ada berada di angka 70 pada tahun depan. Sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) telah mengalami peningkatan pada tahun ini.
"Alhamdulillah, setelah dalam beberapa bulan ini kita genjot, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Subang tahun kemarin kita di angka 46, sekarang sudah berada di angka 54, meskipun itu masih tergolong rendah," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Subang juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Untuk Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) kita itu sampai dengan 5 Agustus 2024 kita masih diurutan 24 se-Jawa Barat dari 27 kabupaten/kota, tapi alhamdulillah di bulan September 2024 kemarin kita sudah di peringkat 2 se-Jawa Barat," ucapnya.
Dirinya menyebutkan peningkatan-peningkatan tersebut merupakan hasil beberapa upaya yang dilakukan oleh dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Subang, salah satunya seperti sosialisasi pentingnya membaca baik dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK melalui motor dan mobil baca.
Efektifnya upaya tersebut juga terlihat dari peningkatan jumlah kunjungan perpustakaan daerah di Kabupaten Subang.
Kabid Layanan Perpustakaan Yati Herdiyati mengatakan , kunjungan ke perpustakaan daerah juga kini semakin banyak. Pada bulan Juli 2024 kunjungan perpustakaan daerah hanya 3000 kunjungan per bulan, namun mulai dari bulan Agustus sampai September 2024 kunjungan meningkat menjadi 6000 per bulan.
"Terakhir sampai dengan September 2024, total kunjungan sudah sebanyak 27.158. Target IKU kita sendiri sebenarnya 20.000 pengunjung, tapi alhamdulillah sampai bulan September saja sudah melebihi," ucapnya.
Ia berharap sampai dengan akhir tahun pengunjung perpustakaan daerah bisa mencapai lebih dari 35.000 kunjungan.(fsh/ysp)