PASUNDAN EKSPRES - Ganjar Pranowo, bakal calon presiden 2024 mengungkapkan akan mengeluarkan tiga strategi untuk stabilkan harga bahan pokok.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Ganjar saat melakukan safari poltik di Kalimantan Timur dengan mengunjungi Pasar Baru Balikpapan pada Selasa (5/12).
Dilansir dari Jawa Pos, di Pasar Baru, Ganjar menemui pedagang pasar tradisional dan tukang ojek pangkalan untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Kehadiran Ganjar yang baru turun dari mobilnya sontak disambut warga Kalimantan Timur dengan heboh. Warga dan pedagang langsung meneriakkan namanya dan mengarahkan kamera handphone ke arah Ganjar.
Tempat pertama yang Ganjar datangi adalah sebuah kios sayur-mayur di depan pasar tersebut. Ganjar sempat berbincang panjang dengan pedagang di sana.
Masuk kedalam pasar, mantan gubernur Jawa Tengah itu singgah di sebuah pangkalan ojek. Ganjar dicurhati perihal kesulitan mengakses bahan bakar minyak (BBM) di daerah tersebut.
Tukang ojek bernama Muhammad Rahib menyebut pembatasan pembelian BBM mulai terjadi dalam tiga bulan ke belakang.
Rahib meminta Ganjar untuk mengatasi masalah kesulitan BBM yang ada jika nantinya terpilih sebagai presiden.
"Beli BBM antri, Pak. Sakjane di sini itu pabrike minyak, lah kok tumbas BBM, tumbas bensin, tumbas pertalite kok ngantri panjang. Sudah ada mungkin sekitar tiga bulan terakhir ini, Pak. Mohon solusinya," kata Rahib menggunakan bahasa Jawa yang mengutip dari JawaPos.
Rahib juga menambhakan hanya bisa membeli bensin sebanyak 8 liter per harinya. Hal itu, kata dia, terjadi di berbagai SPBU di Kota Balikpapan.
Mendengar hal tersebut, Ganjar mengaku heran karena Balikpapan terkenal sebagai kota penghasil minyak.
"Coba nanti saya cek seperti apa kondisinya agar kita bisa carikan solusinya," kata Ganjar.
Sementara itu, banyak pedagang yang mengeluhkan harga bahan pokok yang meroket. Mulai beras, sayur-mayur, hingga telur.
Salah satunya adalah Hatini, pedagang sayur-mayur di Pasar Baru. Dia mengatakan, harga cabai dan sejumlah sayur naik beberapa waktu terakhir.
"Harga cabai naik, Pak. Bawang putih naik harga kotor Rp 545.000 satu karung," sebut Hatin.
Menurut Hatin, kenaikan harga membuat pedagang sulit menjual barangnya. Sebab, masyarakat tidak menjangkau harganya untuk membeli.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat melakukan tindakan agar harga-harga bahan pokok kembali turun sehingga masyarakat bisa membeli.
"Kami minta ada kestabilan harga bahan pokok. Kalau pedagang mintanya itu, Pak," lanjutnya.
Di sisi lain, Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya telah berkeliling dan berkunjung ke pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah di Indonesia. Menurut dia, harga bahan pokok sekarang memang harus mendapat perhatian.
"Maka, kontrol saya kira penting. TPID memastikan jumlah pasokan karena pedagang dan masyarakat berharap segera dilakukan penurunan harga ini." tuturnya sebagai penutup.