News

Sinergi Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah Subang: POLSUB Perkuat Ekosistem Kemitraan Seluruh Jawa Barat dan Banten

SUBANG-Dalam rangka memperkuat ekosistem kemitraan pendidikan vokasi di provinsi Jawa Barat dan Banten, Politeknik Negeri Subang (POLSUB) turut ikut andil dalam pelaksanaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama Pemerintah Daerah Subang.

Dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah khususnya di daerah Kabupaten Subang, PPOLSUB bersinergi bersama beberapa lembaga terkait menggelar Forum Grup Discusion (FGD) yang khusus membahas tentang perencanaan arah inovasi yang berbasis potensi daerah melalui penguatan ekosistem kemitraan di Subang, 31 Januari 2024.

Turut hadir pula perwakilan dari BP4D, Sekdis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas koperasi UMKM perindustrian dan perdagangan, PT.Dahana, PT.GDA, Universitas Mandiri, STIESA, STIQ As-Syifa, SMKN 1 Subang, dan SMKN 2 Subang.

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah merupakan program riset yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini mengacu pada grand design riset pengembangan daerah melalui potensi dan keunggulan daerah serta agenda prioritas pembangunan daerah yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun.

Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wiwik Endah Rahayu mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antar Pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning. 

Wiwik menambahkan bahwa hal tersebut untuk memberi gambaran tentang klaster inovasi berbasis potensi atau kebutuhan daerah dan untuk menghasilkan inovasi baik dalam bentuk model/sistem/produk/desain yang dibutuhkan bagi pengembangan sector prioritas daerah.

Hal itu tentu masuk akal karena perubahan yang dinamis di bidang ekonomi, teknologi, informasi, dan sosial masyarakat telah mendorong individu untuk meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing di pasar kerja.

"Dengan adanya program dari Mitras DUDI ini, diharapkan nantinya kita semua bisa menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antarsatuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning," jelas Wiwik.

Dosen Jurusan Pertanian tersebut juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. 

"Untuk mendukung hal itu, diperlukan kerja sama dari berbagai sektor. Ekosistem adalah sebuah situasi dan kondisi yang kondusif untuk saling bekerja sama. Kerjasama kita ini nantinya akan terbentuk jika ekosistem kerja samanya terbentuk dahulu,” ungkap Wiwik.

“Dari kemitraan ini, kita akan menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah. Selanjutnya, kita harus bekerja sama mendefinisikan program ini agar mampu menjadi bagian dari aktor pembangunan di daerah. Sehingga, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kepentingan masyarakat serta pembangunan di daerah Subang tentunya," harap Wiwik.

Salah satu tim Program Ekosistem Kemitraan, Ferdi Fathurrohman menyampaikan bahwa Kabupaten Subang memiliki beberapa sektor, seperti pariwisata, pertanian, dan industri yang mampu mendukung perekonomian daerah. Sektor ini tentunya memberikan peluang kerja bagi para petani, pengrajin, seniman, dan para pemilik usaha mikro dan makro yang terlibat dalam produksi dan distribusi barang dan jasa terkait.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, sinergi POLSUB sebagai pendidikan vokasi di Subang bersama satuan pendidikan lainnya, pemerintah daerah, DUDI, media, komunitas sangat diperlukan sehingga cita-cita kita bersama dapat tercapai. Sehingga, program ini turut membantu satuan pendidikan vokasi dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai sektor terkait,” ungkap Ferdi.

“Memang sudah seharusnya bahwa pendidikan vokasi searah dengan kebijakan daerah. Hal ini agar kita bisa melihat potensi-potensi daerah apa saja yang bisa dikembangkan sehingga pendidikan ini akan lebih terasa manfaatnya untuk masyarakat,” jelas bapak asli Subang tersebut.(rls) 

Tag :

Berita Terkait