News

Pemerintah Mulai Ancang- ancang Program Makan Siang Gratis?

Pemerintah Mulai Ancang- ancang Program Makan Siang Gratis? (Sumber Foto Kabar24-Bisnis.com)

PASUNDAN EKSPRES- Proses penghitungan suara Pilpres yang belum rampung di KPU kembali mengecewakan publik, sementara munculnya kegaduhan terkait program makan siang gratis menciptakan sensasi tersendiri di kalangan masyarakat.

Meskipun belum ada hasil pemenang Pilpres yang diumumkan, program ini, yang menjadi jargon unggulan pasangan Prabowo-Gibran, sudah mulai dibahas oleh pemerintah pusat, melibatkan penyusunan anggaran untuk tahun 2025.

Namun, pertanyaan mendasar muncul apakah pemerintah sudah benar-benar memulai ancang-ancang terkait program makan siang gratis?

Simulasi yang dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di SMP Negeri 2 Curuk, Tangerang, menambahkan kebingungan, terutama karena pernyataan kontroversial Bupati Tangerang terkait inisiatif tersebut.

Menurut informasi, program makan siang gratis menjadi salah satu dari sejumlah janji kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Namun, dalam simulasi yang dilakukan, Bupati Tangerang membantah keterkaitan dengan pemerintah pusat, menyatakan bahwa ini adalah inisiatif lokal.

Meski begitu, simulasi ini memberikan gambaran bagaimana program ini bisa dijalankan. Ada empat menu pilihan dengan harga Rp15.000 per porsi, mencakup sumber karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan. Namun, belum ada kejelasan terkait mekanisme dan pembiayaan program ini.

Menko Perekonomian Erlangga Hartarto menyebut bahwa simulasi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk penerapan program makan siang gratis secara nasional.

Dalam konteks ini, kajiannya melibatkan mekanisme, pembiayaan, dan implementasi yang tepat sasaran. Namun, pendanaan yang mencapai APBN 2025 perlu dievaluasi seksama, mengingat potensi defisit yang perlu dijaga agar tidak merugikan perekonomian.

Penting untuk dicatat bahwa program ini menjadi sorotan karena diumumkan hanya empat hari setelah sidang kabinet paripurna di Istana Negara.

Terlepas dari pandangan positif atau negatif, masyarakat perlu memahami bahwa pembahasan ini terjadi di tengah proses penghitungan suara yang masih berlangsung dan belum ada pemenang yang resmi diumumkan.

Kritik terhadap keterlambatan penghitungan suara dan kekhawatiran terkait anggaran program makan siang gratis menunjukkan kompleksitas situasi politik dan ekonomi saat ini.

Sebagai masyarakat, kita perlu mengikuti perkembangan dengan bijak dan memastikan bahwa setiap program yang dijalankan memiliki dasar yang kuat, baik dari segi mekanisme maupun keberlanjutannya.

Sebagai akhir catatan, perlu dicatat bahwa isu-isu seperti ini tidak hanya memengaruhi jalannya pemerintahan, tetapi juga mengakibatkan dampak terhadap kepercayaan masyarakat.

Oleh karena itu, transparansi, akuntabilitas, dan keterbukaan informasi perlu diutamakan dalam setiap kebijakan dan program yang diimplementasikan oleh pemerintah.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua