News

BPS Subang Ungkapkan Inflasi Menurun Pada Agustus 2024

Inflasi di Subang
ILUSTRASI: BPS Subang mengungkapkan Inflasi di Subang pada bulan Agustus 2024 0,12 persen, turun dibandingkan Juli 2024.

SUBANG-BPS Subang mengungkapkan Inflasi di Subang pada bulan Agustus 2024 0,12 persen, turun dibandingkan Juli 2024. 

Ketua Tim Distribusi Statistik BPS Subang, Affan Afriana, SP menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi adanya inflasi dan deflasi itu adalah 11 kelompok pengeluaran baik makanan maupun non makanan. 

Dia mengatakan, inflasi di Kabupaten Subang tercatat sebesar 0,12 persen month-to-month pada bulan Agustus lalu, angka itu turun dibandingkan dengan bulan Juli sebesar 0,55 persen. Artinya, inflasi bulan Agustus menunjukkan deflasi dibandingkan bulan Juli. 

Sementata Inflasi year-to-date dari Januari sampai dengan Agustus tercatat mencapai 0,37 persen. Menurut Affan, dari 10 kabupaten/ kota yang mengalami inflasi, angka tersebut salah satu yang paling rendah di Provinsi Jawa Barat. 

Ia mengatakan, rendahnya inflasi juga tidak selalu bagus, sebab apabila dalam 4 bulan terakhir ini inflasi year-on-year Subang masih di bawah 1,5 persen, hal tersebut akan berdampak pada kurangnya investasi dan daya beli masyarakat. 
"Yang aman itu sudah dipatok oleh provinsi sebesar 2,5 persen untuk tahun 2025 nanti," ucapnya. 

Oleh sebab itu, Affan bilang inflasi year-on-year di Kabupaten Subang tetap terkendali di angka 2,9 persen, naik dibandingkan dengan bulan Juli sebesar 2,24 persen. Angka tersebut ia katakan tertinggi se-Jawa Barat. 

"Kita tidak usah panik, inflasi kita 2,9 persen atau bahkan 3 persen sekalipun tidak masalah. Karena keterbandingan antara Agustus 2024 dengan Agustus 2023 (year-on-year). Agustus 2024 ini Indeks Harga Konsumen (IHK)-nya mencapai 108,47, sedangkan Agustus 2023 di bawah itu sebesar 105,41," ucapnya. 

Ia menambahkan, pada Agustus 2024, kelompok komoditas makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi, sedangkan non-makanan mengalami kenaikan. 
Maka dari itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap, karena fluktuasi pengeluaran dapat mempengaruhi persepsi inflasi. 

Menurutnya hal yang paling penting adalah menjaga stabilitas month-to-month dan year-to-date, serta memantau year-on-year untuk melihat tren ekonomi jangka panjang.(fsh/ysp) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua