News

Endang Supriadi: Money Politik di Pilkada Subang Pintu Masuk Bupati Lakukan Pelanggaran Hukum

Endang Supriadi

SUBANG-Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kabupaten Subang, Endang Supriadi meminta kandidat yang bersaing di Pilkada dapat bersaing secara sehat dengan mengedepankan program kerja.

"Jangan ada praktik suap-menyuap kepada rakyat agar dipilih. Bila money politik dilakukan oleh para kandidat, itu artinya mereka belum mumpuni dikenal oleh rakyat Subang," tegasnya kepada Pasundan Ekspres.

Ia menambahkan, apabila saat mencalonkan diri sudah melakukan pelanggaran hukum seperti money politik, maka ketika terpilih, kandidat tersebut cenderung akan melakukan perbuatan curang. 

"Harapan saya, ketika kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati sudah ditetapkan oleh KPU Subang, mereka harus berani bersepakat untuk tidak melakukan politik uang atau pemberian barang untuk mempengaruhi pemilih. Kalau melakukan itu, jelas saya mengira mereka tidak percaya diri untuk menang tanpa money politik,” ungkapnya.

Endang juga menyoroti beberapa persoalan hukum yang harus menjadi perhatian bupati terpilih. 

"Pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan mutasi, rotasi, dan promosi ASN di lingkungan Pemda Subang, serta pengeluaran izin kepada para investor adalah hal-hal yang sangat rawan dengan pelanggaran hukum dan dapat berakhir berurusan dengan penegak hukum," terangnya.

Dia berharap, Pilkada Subang yang damai dan bersih dari praktik money politik dapat menghasilkan pemimpin yang jujur dan berdedikasi untuk kemajuan Kabupaten Subang. 

“Masyarakat pun diminta untuk bijak dalam memilih calon pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi jelas untuk pembangunan daerah,” jelasnya.

Endang pun menyoroti situasi Pilkada Subang saat ini, yang menurutnya masih dalam keadaan aman dan kondusif. 

Meskipun belum ada pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) yang secara resmi mendapat rekomendasi dari partai politik, Endang menegaskan pentingnya menjaga integritas dalam proses pemilihan.

"Partai-partai politik masih melakukan koordinasi antar partai untuk berkoalisi dan menyajikan kandidat bupati dan wakil bupati. Namun, hingga kini, kandidat yang telah mengaku mencalonkan diri masih abu-abu, termasuk koalisi partainya," ujarnya.(cdp/ysp)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua