SUBANG-Pada tahun 2023 angka pengangguran terbuka di Kabupaten Subang mencapai 7,65 persen atau 69.000 orang. Salah satu upaya untuk menurunkan angka tersebut biasanya dengan menggelar job fair, tapi apakah hal tersebut efektif?
Pasundan Ekspres mewawancarai salah satu fresh graduate Subang, Dicky. Dirinya mengatakan, upaya dari pemerintah daerah seperti menggelar job fair merupakan hal yang positif.
"Job fair merupakan hal positif yang dilakukan oleh Pemkab Subang melewati Disnakertrans, karena kita sebagai angkatan kerja bisa tahu ada pekerjaan di beberapa perusahaan di Subang," ucapnya.
Akan tetapi menurutnya job fair yang selama ini dilakukan belum cukup efektif untuk memberikan kesempatan kerja bagi para pencari kerja, terutama fresh graduate.
"Namun yang disayangkan, menurut saya kegiatannya belum cukup efektif. Ada beberapa perusahaan juga yang tidak membuka lowongan pekerjaan secepatnya, sedangkan kita ingin bisa bekerja secepatnya, karena beberapa perusahaan (buka lowongan) di akhir tahun atau bahkan masih ada yang belum tahu," ucapnya.
Ia menceritakan lowongan pekerjaan yang dibuka kebanyakan hanya untuk yang berPengalaman, bahkan ada perusahaan-perusahaan yang membuka stand dalam job fair tersebut belum tentu benar-benar membuka lowongan pekerjaan.
"Ada perusahaan yang membuka lowongan pun hanya membutuhkan yang berpengalaman 2-3 tahun, jadi kasihan bagi para fresh graduate yang berpengalaman menjadi cukup kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan lewat job fair, sedangkan angkatan kerja sekarang kebanyakan dari fresh graduate," ucapnya.
Melihat kondisi tersebut, Dicky berharap Pemerintah Daerah Subang dapat lebih bijaksana dengan mengeLuarkan peraturan yang ramah pada para pencari kerja asal Subang.
"Mungkin Pemkab Subang melalui DPRD bisa mengeluarkan rencana atau peraturan untuk perusahaan-perusahaan agar anak-anak Subang tidak kesulitan dapat mendapat pekerjaan dan diutamakan," ucapnya.
Salah satu pencari kerja wanita asal Subanh Silvy juga membagikan pengalaman pertamanya mencari kerja lewat job fair. Dirinya mengaku terkejut dengan banyaknya para pencari kerja yang datang yang membuat persaingan semakin ketat.
"Sejujurnya kaget ketika saya pertama ikut job fair ternyata banyak orang membludak hingga ribuan," ucapnya.
Melihat hal tersebut, sebagai fresh gradute dirinya mengaku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan salah satunya lewat job fair.
"Lumayan sulit, kebanyakan harus yang berpengalaman, sementara banyak fresh graduate yang belum berpengalaman apalagi yang baru saja lulus," ucapnya.(fsh/ysp)