BANDUNG BARAT-Camat Lembang Drs. Bambang Eko Setyowahyudi tengah melakukan upaya pencegahan dan mitigasi terhadap potensi banjir dan longsor yang mungkin terjadi di sekitar lingkungan Lembang.
Drs. Bambang Setyowahyudi mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Kecamatan Lembang, seperti jalan alun-alun hingga pasar panorama, sering dilanda banjir ringan, sementara daerah dengan dataran miring seperti Cikole dan Jayagiri rawan terkena longsor.
"Faktor utama terjadinya banjir di sekitar alun-alun Lembang sampai panorama adalah kurangnya tempat penampungan air hujan akibat perubahan fungsi lahan, sedangkan longsor disebabkan oleh hilangnya vegetasi pelindung seperti hutan," ungkapnya.
Dalam menanggapi kondisi tersebut, Drs. Bambang Setyowahyudi menginginkan perhatian lebih dari pemerintah pusat, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, untuk memberikan bantuan dan solusi dalam mengatasi masalah ini.
"Kami meminta Dinas PU Jawa Barat untuk segera mengambil langkah dalam menangani banjir, mengingat jalan tersebut merupakan jalan provinsi," katanya.
Di sisi lain, pemerintah Kecamatan Lembang telah melakukan upaya preventif dengan melakukan kegiatan penghijauan di daerah rawan bencana.
"Pemerintah Kecamatan Lembang telah mendapat instruksi untuk melakukan penghijauan dengan membawa 10 bibit pohon per desa, total 170 bibit pohon dari seluruh desa di Lembang, sebagai upaya pencegahan bencana," tambahnya.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi risiko banjir dan longsor yang sering terjadi di sekitar wilayah Lembang.(yrf/ysp)