News

Pj Bupati Subang, Dr mran Ajak Kolaborasi Turunkan Stunting

Pj Bupati Subang, Dr Imran
AKRAB: Pj Bupati Subang, Dr Imran terlihat akrab dengan seorang anak di sela-sela acara Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tahun 2024 di Posyandu Melati Desa Cisaat-Ciater.

SUBANG-Pj Bupati Subang, Dr Imran menyampaikan, perlu dilakukan berbagai macam intervensi masalah fundamental berkaitan dengan penanganan stunting. Penanganan perlu dilakukan sejak dini mencangkup kesadaran masyarakat.

Melihat kondisi prevalensi stunting, Pj Bupati Subang akan terus berupaya melakukan intervensi sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan harus senantiasa mengantisipasi secara mendasar.

Dia menyatakan, diperlukan sikap kolaboratif yang melibatkan seluruh stakeholder. "Tentunya hal-hal yang mendasar ini tidak mungkin kita lakukan tanpa ada dukungan dari masyarakat, dukungan itu dari pemerintah desa," ujarnya saat Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tahun 2024 yang bertempat di Posyandu Melati Desa Cisaat-Ciater, Kamis (6/6).

Dr Imran menekankan keharusan penyikapan penurunan angka Stunting, agar tidak menjadi boomerang di kemudian hari.

"Jangan harap beberapa tahun ke depan kita bisa menyelesaikan stunting, tetap saja itu akan berlanjut, sembuh dan akan lagi bermunculan yang baru" tegasnya.

Dengan kehadiran KKN UPI Bandung, Pj Bupati Subang mengimbau untuk terus membangun kerjasama dalam memanfaatkan potensi untuk penurunan angka stunting.

Dr mengajak kepada seluruh orang tua untuk berperan aktif dalam membangun kesadaran antisipasi stunting sejak awal.

Dr Imran menekankan kepada puskesmas karena prevalensi yang tinggi, berarti kegiatan posyandu pelayanannya ditingkatkan.

Diketahui, berdasarkan data per Februari 2024, angka prevalensi stunting melalui aplikasi tercatat sebesar 1,66%, dengan sasaran 1.520 balita. 

Namun, berdasarkan survei tahun 2023, angka prevalensi stunting meningkat menjadi 18,70%, berada di bawah rata-rata provinsi.

Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan Kerjasama Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd memaparkan, sesuai arahan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Barat harus terlibat dalam penanganan sunting.

Dia mengatakan, secara Institusi Kampus UPI menjawab tantangan penurunan angka stunting khususnya di Jawa Barat, dengan program pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.(ysp)

Tag :

Berita Terkait