SUBANG-Masyarakat Subang pasti telah mengenal Masjid Al-Falah yang berlokasi Jl. KH. Agus Salim Blok Kaum, Cigadung, Kecamatan Subang. Tapi apakah Anda tahu bahwa Masjid Al-Falah adalah masjid pertama di Kota Subang?
Dosen Pendidikan Sejarah Institut Pangeran Dharma Kusuma Indramyu Anggi A. Junaedi mengatakan, Masjid Al-Falah merupakan masjid pertama di Kota Subang.
"Kalau disebut sebagai masjid pertama di Subang sebetulnya kurang tepat juga, karena datanya belum lengkap, boleh jadi lebih tua Masjid Agung Sagalaherang," jelasnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (18/3).
"Tapi kalau Masjid pertama di Kota Subang kemungkinan besar iya. Tidak lepas dari pembangunan besar-besaran infrastruktur Kota Subang sekitar 1900-1940," ucapnya.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan juga kalau pembangunan masjid tersebut bersamaan dengan pemindahan ibu kota Kabupaten Subang dari Tenggeragoeng ke Subang di tahun 1850-an. Hanya saja, menurutnya data-data untuk yang lebih jelasnya belum ditemukan, perlu penelitian lebih lanjut.
"Namun, dugaan saya dibangun sekitar 1900-1940-an tadi, bersamaan dengan pembangunan bioskop, jalan, taman kota Jesse Park, kantor besar P en T (Pamanoekan End Tjiasem Landen), dan lainnya," ucapnya.
Anggi mengatakan, pembanguna Masjid Al-Falah berhubungan dengan kebutuhan masyarakat saat itu.
"Pembangunannya tidak lepas dari kebutuhan masyarakat muslim kota Subang yang butuh masjid sebagai sarana ibadah. Terutama untuk buruh perkebunan yang mayoritas beragama Islam. Termasuk juga para pejabat pribumi yang tinggal di Kota Subang," ucapnya.
Dia mengatakan, siapa yang membangun masjid tersebut belum diketahui. Yang pasti, yang membangun masjid tersebut bukanlah Hofland.
"Namun karena masjid menjadi bagian dalam kawasan perkotaan, kemungkinan dibangun tuan tanah yang dikoordinasikan dengan demang Subang," ucapnya.
"Hofland sudah meninggal di tahun 1872. Sejak 1910 diambil alih perusahaan asal Inggris (Anglo Dutch Plantation). Tuan tanahnya berbentuk perusahaan. Otomatis simbol tuan tanah ada di CEO-nya. Seingat saya namanya Wilfred Hick Daukes, tapi harus saya lihat dulu di dokumen untuk nama tepatnya," ucapnya.
Sebagai tambahan, Anggi bilang townplan Kota Subang dibangun orang eropa dengan perencanaan yang matang berpola radial konsentris, jadi masjid menjadi bagian integral dari perencanaan Kota Subang.(fsh/ysp)