SUBANG-Subang Smartpolitan “Green, Smart and Sustainable City”, kota mandiri terintegrasi untuk kawasan industri dan komersil di Indonesia dengan bangga menyambut BYD, salah satu pionir global dalam industri kendaraan listrik (EV), sebagai tenant terbesar terbarunya.
Pendirian pabrik EV oleh BYD di Subang Smartpolitan ini menandakan langkah penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Abednego Purnomo selaku VP Sales, Marketing & Tenant Relations Subang Smartpolitan menyatakan, pihaknya sangat senang menyambut BYD di Subang Smartpolitan. Kehadiran BYD di Subang Smartpolitan merupakan bukti nyata daya tarik kawasan kami sebagai pusat industri terdepan, khususnya dalam sektor otomotif. Selaras dengan visi utama perusahaan untuk “Membangun Indonesia yang Lebih Baik”.
"Kami optimis bahwa capaian ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan transisi menuju energi bersih," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pasundan Ekspres.
Memilih Subang Smartpolitan sebagai lokasi pabriknya, BYD menjadi tenant terbesar pertama di kawasan dengan menempati area lebih dari 108 hektar. Hal ini menandai pencapaian monumental bagi Subang Smartpolitan, terutama dalam penjualan lahan industri.
Investasi besar BYD di Subang Smartpolitan diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Pabrik EV ini tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan keahlian di bidang manufaktur EV. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri pendukung di sektor EV, bahkan membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam rantai pasokan global EV.
Abednego menyatakan keyakinannya bahwa kehadiran BYD akan secara signifikan mendukung pengembangan industri EV di Indonesia. "Lebih dari itu, kami optimis hal ini akan menarik investasi lebih lanjut ke Indonesia, membuka gerbang bagi lebih banyak perusahaan global untuk mendirikan basis manufaktur mereka di sini. Lalu hal ini juga berdampak positif bagi perusahaan rantai pasok yang sudah ada di Indonesia, dimana mereka dapat turun berpartisipasi dalam melengkapi rantai pasok BYD," ujarnya.
Keoptimisan Abednego diperkuat oleh tingginya minat investor asing terhadap industri EV di Indonesia. "Dapat kami sampaikan juga bahwa saat ini kami sedang menangani banyak inquiry dari industri terkait dan sebagian besar berasal dari negara Tiongkok. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi besar industri EV di Indonesia," terangnya.
BYD berencana membangun ekosistem EV yang komprehensif di Subang Smartpolitan, termasuk pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan yang dilengkapi dengan teknologi terkini yang hemat energi dan ramah lingkungan. Serah terima lahan antara Subang Smartpolitan dan BYD akan dilakukan pada Agustus 2024. BYD berencana melakukan operasi konstruksi bertahap dan diharapkan mulai beroperasi pada Januari 2026.
“Melalui berbagai penilaian, BYD telah menetapkan bahwa kawasan industri Subang Smartpolitan cocok menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia. Kawasan industri ini memenuhi kriteria kami dari segi ukuran, jarak, lingkungan, dan kebutuhan infrastruktur, sehingga kami yakin fasilitas yang akan dibangun ini akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi bersih serta turut mendukung perekonomian, terutama di wilayah sekitar,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.
Dominasi global BYD tidak terbantahkan. Di tahun 2023, BYD melampaui merek EV lainnya sebagai produsen EV terkemuka di dunia berdasarkan jumlah pengiriman, menunjukkan kemampuan produksi dan daya tarik konsumennya. Pencapaian ini menyoroti potensi BYD untuk mendisrupsi lanskap EV global, khususnya di pasar yang mencari solusi transportasi listrik yang terjangkau dan andal.
Oleh karena itu, pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia dengan penjualan hampir tiga kali lipat pada tahun 2023, menghadirkan peluang yang signifikan bagi BYD. Dengan beragam model dan kehadirannya yang mapan di sektor transportasi umum, BYD berada pada posisi yang tepat untuk meraih pangsa pasar yang cukup besar.
BYD akan mendirikan pabriknya di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan. Lokasi strategis ini akan memudahkan akses ke dan dari pabrik, dengan pintu keluar tol utama dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 menuju Subang Smartpolitan yang akan segera hadir.
Kawasan industri yang terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional menjadi salah satu alasan BYD memilih Subang Smartpolitan sebagai destinasi investasinya. Seperti Jalan Tol Akses Patimban yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ke Ibu Kota Jakarta, Bandung dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Subang Smartpolitan dan BYD sama-sama berkomitmen untuk mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan. Pabrik EV BYD akan menerapkan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan terbaru, dimana Subang Smartpolitan sendiri sedang mengembangkan infrastruktur cerdas untuk mendukung keberlanjutan bisnis para tenant.
Kedatangan BYD di Subang Smartpolitan menandakan era baru mobilitas di Indonesia. Dengan komitmen bersama untuk inovasi, mendorong keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi, Subang Smartpolitan dan BYD siap untuk memimpin transisi menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.(rls/ysp)