News

Biografi: Mengenal James Moriarty, Jenius Matematika yang Terlupakan karena Menjadi "Napoleon Kriminal"

James Moriarty
Biografi: Mengenal James Moriarty, Jenius Matematika yang Terlupakan karena Menjadi "Napoleon Kriminal"

Oleh: Monica Priska Aprilia Winardi

Profesor James Moriarty adalah seorang tokoh fiksi pada serial novel Sherlock Holmes. Dalam novel karangan Sir Arthur Conan Doyle ini, Moriarty diceritakan lahir di Inggris, pada 1 April 1835 dan meninggal di Swiss, pada tahun 1891. Ia dikenal sebagai musuh besar Sherlock Holmes, sang tokoh utama. Apabila Holmes digambarkan sebagai detektif terkenal dengan kemampuan deduksinya, maka Moriarty adalah pemikir kriminal kejam yang sering menjadi dalang dan otak dari beberapa kasus kejahatan. 

Meskipun keduanya memiliki intelektualitas yang luar biasa, mereka berada di kutub berlawanan garis moral. Holmes bertindak untuk mewujudkan keadilan, sementara Moriarty  menggunakan kejahatan untuk mencapai tujuan dan keinginannya.  Moriarty adalah seorang kriminal yang sangat cerdik dalam mendalangi rencananya. Ia bahkan memperhatikan segala kemungkinan dan detail-detail kecil. Dalam seri Sherlock Holmes, Moriarty digambarkan sebagai sosok penyendiri dan sangat rumit pemikirannya.

Sebagian besar orang yang membaca maupun menonton serial Sherlock Holmes mungkin mengingat James Moriarty sebagai penjahat besar. Namun, agaknya orang-orang demikian tertarik pada sisi gelap Moriarty, sehingga melupakan kenyataan bahwa ia diciptakan sebagai jenius matematika. James Moriarty diceritakan lahir di keluarga terhormat dan berpendidikan tinggi. Pada usia dua puluh tahun, Moriarty telah menulis sebuah risalah tentang teorema binomial, yang populer di Eropa, bahkan memenangkan sebuah “kursi” matematika di sebuah universitas. Ia juga merupakan penulis terkenal “The Dynamics of an Asteroid”, sebuah buku yang telah mencapai puncak matematika murni, sehingga disebutkan tidak ada seorang pun di media ilmiah yang mampu mengkritiknya. Kejeniusan dan pencapaian ilmiah Moriarty diceritakan mampu membawa dirinya menjadi seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam banyak aspek masyarakat Victoria.

Perpaduan kecerdasan dan kejahatan yang terencana digambarkan dengan sangat baik oleh sang penulis, hingga pada mesin pencarian Google kerap ditemukan orang-orang yang mempertanyakan apakah James Moriarty merupakan tokoh nyata atau fiksi. Adanya biografi-biografi singkat mengenai James Moriarty, juga menjadi salah satu faktor pendukung “Napoleonnya Kriminal” ini semakin terasa seperti tokoh yang sungguh pernah hidup, alih-alih fiksi belaka. Di internet bahkan dapat ditemukan fanbase Moriarty yang tak kalah dari tokoh utama protagonis, Sherlock Holmes. Hal ini semakin membawa pertarungan Holmes-Moriarty terasa hidup di sisi para penggemar serial ini. Moriarty dapat menjadi bukti bahwa kecerdasan memang memiliki daya tarik tersendiri, hingga cukup sulit rasanya untuk memilih salah satu di antara detektif jenius atau penjahat jenius. Moriarty juga seakan menjadi ikon nyata bahwa seseorang dengan potensi intelektual besar dapat terjerumus ke dalam kejahatan.(*)

Tag :

Berita Terkait