SUBANG-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang meluncurkan program Green Toilet in School (GTS) dalam rangka menyambut Hari Toilet Sedunia, pada Selasa (19/11) di SMPN 1 Kasomalang.
Pada kesempatan ini Kepala Disdikbud Subang yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Leni Lesnawati memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Laporan kegiatan disampaikan oleh Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMP Dani Rahman.
Dia mengatakan, program GTS ini dilatarbelakangi oleh penggunaan toilet sekolah yang seringkali terhambat oleh kurang pemeliharaan dan kebersihan, ketersediaan fasilitas air, serta permasalahan yang lainnya.
Meskipun program pembiasaan seputar kebersihan sudah dijalankan dengan rutin di sekolah-sekolah, namun progres yang dicapai masih jauh dari harapan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, dilaksanakannya program GTS ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan edukasi kembali mengenai pentingnya kebersihan toilet di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan sehat.
Penyediaan air, sanitasi, dan kesehatan melalui pelaksanaan program GTS juga merupakan salah satu strategi reformasi pendidikan di Kabupaten Subang.
Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan iklim lingkungan secara lebih efektif, efisien, dan berdaya guna.
Selain menyediakan toilet yang ramah lingkungan, program GTS ini juga menekankan pentingnya penggunaan toilet yang baik untuk menjaga kesehatan diri siswa sehingga terhindar dari penyakit.
Program ini juga menyoroti pentingnya kebijakan sekolah dalam mendorong penggunaan toilet kapan pun diperlukan.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan seperti sosialisasi dan edukasi kebersihan toilet, peningkatan fasilitas toilet sekolah, bersih-bersih toilet sekolah, penghijauan area sekitar toilet sekolah, dan lainnya.
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Leni Lesnawati mengatakan, untuk memajukan program Green Toilet in School memerlukan koordinasi dan kerja sama lintas sektor yang kuat antara sektor pendidikan, kesehatan lingkungan dan keuangan, serta antara pemerintah pusat dan daerah serta sekolah.
"Keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan dan seluruh komunitas sekolah sangat penting," ucap Leni.(fsh/ysp)
