News

Satreskrim Polres Subang Lakukan Penyelidikan Insiden Pembacokan di Ranggawulung

kasus pembacokan di Ranggawulung

SUBANG-Aksi pembacokan yang terjadi di wilayah Ranggawulung, Subang, pada Kamis (19/9) dini hari sekitar pukul 01.20 WIB, masih dalam tahap penyelidikan oleh Satreskrim Polres Subang. 

Korban, Fani Pebriana (24), warga Subang, mengalami luka serius akibat serangan tersebut dan kini tengah mendapatkan perawatan di RSUD Ciereng.

Kanit Jatanras Satreskrim Polres Subang, IPDA Tatang Suryaman menyampaikan, pihak korban atau keluarganya sudah membuat laporan  ke Satreskrim Polres Subang.

"Untuk laporan resmi sudah ada dari pihak keluarga korban," jelas IPDA Tatang saat diwawancara Pasundan Ekspres.

Dengan adanya laporan resmi dari keluarga korban, Satreskrim Polres Subang saat ini terus berupaya bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Kami tetap melakukan tindakan cepat untuk menyelidiki kasus ini," ungkapnya.
Polres Subang juga telah mengambil langkah preventif guna mencegah kejadian serupa di wilayah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan patroli di jam-jam dan lokasi yang dianggap rawan. 

"Kami akan terus meningkatkan patroli terutama pada waktu-waktu rawan seperti malam hingga dini hari, untuk memastikan keamanan warga," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi pembacokan terjadi di wilayah Ranggawulung, Subang, Jawa Barat, pada Kamis (19/9) dini hari sekitar pukul 01:20 WIB.

Korban, seorang pria bernama Fani Pebriana (24), warga Subang, mengalami luka serius akibat serangan tersebut dan telah mendapatkan pertolongan medis di RSUD Ciereng.

Saksi mata yang juga teman korban, Rio, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurut Rio, saat mereka sedang melaju dari Cigadung menuju ke arah selatan, tiba-tiba dua orang pelaku yang mengendarai motor Zenio berwarna merah mendekat dari belakang dan memepet motor mereka. Tanpa peringatan, salah satu pelaku mengacungkan samurai dan langsung menyerang Fani.

"Jam 1.20, dari Cigadung ke selatan, pelaku mepet dari belakang, menghentikan motor kami, dan langsung mengacungkan samurai. Pelaku berdua naik motor Zenio warna merah," ungkap Rio.

Aksi pembacokan di wilayah Ranggawulung ini bukan pertama kali terjadi. Rio mengungkapkan bahwa kejadian serupa beberapa kali terjadi di area tersebut, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar.

Sementara itu, Agam, seorang warga setempat, menyoroti buruknya penerangan jalan di kawasan tersebut sebagai salah satu faktor yang memicu tindakan kriminal seperti pembacokan dan percobaan pembegalan. 

"Jalanan di sini kurang penerangan, itu salah satu penyebabnya. Kami berharap pemerintah segera memperhatikan dan menambah penerangan jalan umum di wilayah ini. Banyak kejadian serupa yang sering terjadi karena minimnya penerangan," ujar Agam.

Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki penerangan di kawasan rawan tersebut dan meningkatkan keamanan guna mencegah kejadian serupa terulang.(cdp/hdi/ysp)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua