Olahraga

Kenapa Pembalap F1 di Juluki Manusia Super?

Kenapa Pembalap F1 di Juluki Manusia Super?
Kenapa Pembalap F1 di Juluki Manusia Super?

PASUNDAN EKSPRES- Bayangkan Anda duduk di sofa yang empuk, menonton balapan Formula 1 di televisi sambil menikmati keripik kentang.

Tiba-tiba, Nicolas Lativi mengalami insiden yang mengganggu jalannya balapan. Tanggapan pertama beberapa orang mungkin saja menciptakan ketidaksukaan dan kekecewaan.

Bahkan sampai menganggapnya tidak layak berada di Formula 1. Namun, apakah pandangan tersebut tepat?

Pembalap Formula 1 sebenarnya bukanlah manusia biasa. Mereka adalah atlet super dalam dunia olahraga, bukan hanya karena tubuh mereka yang atletis, tetapi juga karena keterampilan dan kekuatan mental yang luar biasa.

Ketika berbicara tentang atlet, pikiran kita mungkin langsung tertuju pada orang-orang dengan tubuh kekar dan atletis, seperti sprinter yang dapat berlari cepat atau pesepakbola yang dapat memukul dengan keras.

Namun, pembalap Formula 1 membuktikan bahwa keahlian atletik tidak hanya terletak pada fisik semata.

Pembalap F1 menghadapi risiko besar setiap minggunya, tidak hanya untuk meraih kemenangan, tetapi juga demi hiburan para penggemar.

Meskipun mobil F1 modern dilengkapi dengan fitur keamanan yang canggih, balapan tetap menjadi salah satu olahraga paling berbahaya di dunia.

Mereka harus memiliki kebugaran fisik dan mental yang luar biasa, serta latihan dan persiapan khusus yang tidak kalah dengan atlet profesional lainnya.

Selama balapan, pembalap dituntut untuk menjaga fokus dan konsentrasi tinggi, bahkan ketika detak jantung mereka mencapai 182 hingga 200 detak per menit.

Mereka harus membuat keputusan dalam hitungan detik, dengan kecepatan hingga 300 km per jam, yang jauh melebihi pemain sepak bola dalam hal detak jantung dan tekanan mental.

Selain itu, pembalap juga harus menghadapi kondisi fisik yang ekstrem di dalam kokpit, dengan suhu mencapai 50 hingga 60 derajat Celcius.

Mereka kehilangan hingga 5 kg berat badan dalam satu balapan akibat keringat yang berlimpah, menunjukkan betapa besar tantangan fisik yang mereka hadapi.

Namun, tidak hanya kekuatan fisik yang diperlukan. Pembalap juga harus memiliki refleks otot yang luar biasa, kemampuan mental untuk membuat keputusan cepat, dan konsentrasi yang tinggi untuk mengatasi tekanan saat berkomunikasi dengan tim dan menyesuaikan strategi di lintasan.

Untuk mencapai tingkat kebugaran dan kesiapan mental yang diperlukan, pembalap menjalani latihan yang intensif dan khusus, termasuk latihan kekuatan, kardio, dan mental.

Mereka juga terlibat dalam olahraga lain di luar musim balapan, seperti berenang, bersepeda, atau bahkan triatlon, untuk meningkatkan stamina dan koordinasi mereka.

Dengan semua tantangan ini, tidaklah mengherankan jika pembalap Formula 1 layak disebut sebagai atlet super.

Mereka memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi, menjaga fokus dan konsentrasi dalam kondisi fisik yang ekstrem, dan membuat keputusan cepat dalam situasi yang penuh tekanan.

Jadi, meskipun Formula 1 mungkin terlihat seperti olahraga yang elegan dan glamor, di balik layar ada pembalap-pembalap yang merupakan atlet sejati, siap menghadapi tantangan terbesar di dunia otomotif.

Dan untuk itu, mereka layak mendapatkan pengakuan sebagai atlet super di antara yang terbaik dalam dunia olahraga.

Berita Terkait