Opini

Menyambut 10 Muharam (Asyura), Hari Kemenangan Para Nabi

Iwan Kurniawan

Oleh: Iwan Kurniawan (Penulis Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung & Seketaris Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kec Subang Kab Subang)

Sebagaimana kita ketahui bersama, kita (ummat) Islam sudah mamasuki bulan Muharram 1446 H atau Tahun Baru Islam. Setiap memasuki Tahun Baru Islam disebagian masyarakat Indonesia  selalu mengadakan pawai obor mengelilingi lokasi tempat tinggalnya. Dalam penyambutan datangnya bulan muharam, masyarakat Indonesia melaksanakan dengan berbagai kegiatan . Ada masyarakat yang menyambut Tahun Baru Islam dengan melaksanakan Tabligh Akbar, ada yang menyambut Tahun Baru dengan berbagai lomba, seperti lomba MTQ, Pidato Islam, Cerdas Cermat Islam, dan berbagai kegiatan lomba Islam lainya. Ada juga masyarkat dengan menyambut Tahun Baru Islam berzikir,  sambil melakukan Istighosah  membaca Al-Quran surat yasin di masjid, ditutup dengan doa awal tahun,  introspeksi diri  sambil mengungkapkan rasa syukur kepada Alloh SWT. Tahun Baru Islam mesti diperkenalkan kepada generasi mellenial ini, Karena tradisi orang tua dulu, ketika menyambut Tahun Baru Islam sangat luar biasa dengan cara membagikan makanan dan berdzikir kepada Alloh, dalam konteks tasyakur bini’mat. Kepada Alloh atas nikmat ummur yang sampai saat ini dibrikan oleh Allah.

Berbeda dangan Tahun Baru Masehi yang merupakan prodak dari kaum non muslim (yahudi) mereka rela sampai larut malam menunggu kedatangan pergantian tahun baru,  ada yang dengan sengaja melakukan pesta miras, pesta seks dan perjudian serta berpesta pora lainya. naudzubilah tsuma naudzubillah. Sebagai ummat Islam yang sesuai dengan syarat Islam momentum dan semangat Tahun Baru Islam, akan terwujud  dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam ajaran Islam untuk menentukan tahun baru Islam sangat lah berbeda dengan tahun baru Masehi, perbedaan itu nampak dari hitungan hari, jika dalam Kalender Islam Hijriah, jumlah bilangan hari ada 354 atau 355 hari  sedangkan bilangan masehi dalam satu tahun nya ada 365 hari hingga 366. Jadi perhitungan satu tahun Hijriah lebih pendek dibandingankan dengan tahun baru Masehi.

Dalam sejarah   Tahun Baru Islam dimulai ketika Hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Mekkah ke Madinah, dan penetapan penanggalan Islam terjadi pada masa kholifah Ummar Bin Khotob,  yang menjadi perbedaan pendapat pada saat itu adalah penetapan tahun awal pada kalender Islam. Ada lima usulan penetapan tahun pertama di penanggalan Islam di waktu itu, yaitu agar tahun pertama di mulai ketika wafatnya Rasulullah SAW, atau sejak peristiwa Isro Mi’raj atau sejak pertama Muhammad diangkat menjadi Rasul, atau ada yang berpendapat sahabat pada saat itu yakni sejak kelahiran Nabi Muhammad SAW, hingga akhrinya usulan dari sahabat Ali Bin Abi Tholib agar kalender dalam Islam di mulai sejak hjirahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah dan Madinah. Dan pada akhirnya usulan dari sahabat Ali Bin Abi Tholib ditetapkan sebagai penanggalan dalam Islam yang diterima oleh para musyawirin,  yang samapai sekarang digunakan sebagai penanggalan hijriah. 

Patut kiranya kita (ummat) Islam bersyukur kepada Alloh SWT, hingga saat ini kaum muslimin merayakan Tahun Baru Islam, sebagai simbol semangat berhijrah kepada kebaikan, tentunya makna hijrah secara universal bukan hanya hijrah secara fisik, akan tetapi makna hijrah lahir dan bathin juga fisik dan mantal. Bahkan ummat Islam harus lebih maju dalam berbagai hal, jika mengalami kemunduran dan bahkah sama dengan hari kemari alangkah ruginya. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW :

“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siap saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia tergolong orang yang merugi. Dan siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR. Al-Hakim)

Pada Tahun 2024 ini, perayaan Tahun Baru Islam sesuia dengan kalender Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat, pada 1 Muharam 1446 H jatuh pada tanggal 7 Juli 2024 atau pada hari ahad.

Sehingga 1 Muharam 1446 H, bertepatan dengan hari ahad. Bulan Muharam termasuk bulan yang dumliakan oleh Alloh SWT. Sesaui dengan Q.S At Taubah (9) ayat 36  :

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

Begitu agungnya bulan muharam, karena 01 muharam jatuh pada hari ahad tanggal 07 juli 2024 maka tanggal 10 muharam 1446 H, jatuh pada  hari selasa tanggal 16 juli 2024. Dimana dalam  10 muharam  atau kita sering sebut sebagai hari Asyura, Karena ada beberapa peristiwa sangat penting yang terjadi pada tanggal tersebut, banyak para Nabi dan Rasul mendapatkan anugrah dari Alloh SWT diantara Nabi dan Rasul tersebut adalah :

1.Nabi Adam AS mendapatkan pengampunan dari Alloh SWT, taubatnya diterima setelah 200 tahun tidak bertemu dengan istrinya Siti Hawa, karena telah melakukan kesalahan yaitu memakan buah khuldi yang berada di surga. Karena digoda dan dirayu oleh Iblis Syetan laknatulloh. Sehingga Nabi Adam diturunkan ke bumi. Yang dulunya berada di surga, karena telah melanggar konsensus dengan Alloh SWT, maka Alloh SWT menghukum manusia pertama yaitu Nabi Adam AS.Akhirnya  dengan kemamurahan Alloh SWT,  diampuni tobat dan dosanya Nabi Adam AS beserta Siti Hawa. 

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharam, Taubatnya diterima sebagaiman doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Pemisahan Nabi Adam AS berada di Sringka dan Siti Hawa berada di Jazirah Arab. Keduanya bertemu kembali di Jabal Rohmat di Mekkah dipertemukan oleh Allh SWT.

Doa yang dipanjatkan Nabi Adam AS, sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Araf (7) ayat 23 “Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

2.Nabi Musa AS, di kejar – kejar  oleh Raja Firuan di laut merah dengan pengikutnya dengan posisi yang sudah terdesak di depan laut merah kemudian ke belakang pasukan Firuan yang siap membunuh Nabi Musa dan para pengikutnya, tetapi dengan pertolongan dri Alloh SWT, akhirnya Nabi Musa memercikan tongkat nya ke dalam laut merah atas perintah Alloh SWT. Maka lautan merah berubah menjadi dua, dan pasukan Nabi Musa dan para pengikutnya selamat. Sementara Raja Firaun dengan bala tentaranya tenggelam dalam laut merah. Dengan kesombongnan dan keangkuhanya Raja Firuan mati di laut merah, Bahakan dengan kesombonganya Raja Firuan menganggap dirinya sebagai Tuhan. 

Peristiwa tersebut terjadi pada bulan muharam tepatnya hari Asyuro. Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Quran surat yunus (10) : 90 -92 bahwa jasad Raja Firuan orang yang pertama durhaka kepada Alloh SWT ditenggelamkan di luat merah dengan bala tentaranya, ketika akan meninggal baru sadar dan mau beriman, tapi Alloh sudah melaknat Raja Firuan dan pengikutnya. Yang dengan maha kuasa Nya Alloh SWT meskipun tenggelam di dasar laut yang cukup lama tapi jasadnya tetap utuh. Hal ini untuk dijadika ibroh (pelajaran) berharga bagi ummat Islam bahwa Alloh SWT maha kuasa atas segala peristiwa tersebut. Bahkan ada seorang ilmuan dari perancis meneliti tentang keutuhan jasad firuan , atas hidayah dari Alloh SWT, akhrinya seorang ilmuan dari perancis masuk Islam.

3.Nabi Ibrahim AS yang di bakar oleh Raja Namrud, karena Tuhan-Tuhan mereka (berhala) dihancurkan. Mereka masih saja menyebah berhala. Pada sudah diingatkan bahwa yang patut di sembah hanyalah Alloh SWT. Dengan sangat marah Raja Namrud dan bala tentaranya menangkap Nabi Ibrahim AS, dan dibakar oleh bara api. Tapi ketika Nabi Ibrahm dibakar, beliau berdoa kepada Alloh Ya, selamatkan kami dan dinginkanlah bara apa . Setelah berdoa kepada Alloh, dan doa Nabi Ibrahim di qobul oleh Alloh SWT, sebagaimana diabadikan dalam Al-Quran surat Al-anbiya (21) 69.  Inilah yang menjadikan mukjizat Nabi Ibrahahim AS.

4.Nabi Nuh AS turun dari perahu penyelamat bersama ummat nya yang beriman, terhindar dari bah topan yang sangat dahsat. Selamatlah Nabi Nuh AS bersama para pengikutnya yang beriman kepada Alloh SWT dan binasalah orang-orang kafir yang membenci kepada Nabi Nuh dan tidak mau beriman kepada Alloh SWT, termasuk anaknya yang durhaka kepada orang tuanya yang bernama Kan’an. Berpura – pura  beriman kepada Alloh padahal sesungguhnya dia (Kan’an) murka kepada Alloh dan kepada orang tuanya sendiri yaitu Nabi Nuh AS. Sekalipun naik ke atas gunung akan tetapi air bah semakin deras dan tenggelamlah kan’an. Hal ini digambarkan dalam al-quran surat hud (11) ayat ; 43 Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan berlindung ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air (bah).” (Nuh) berkata, “Tidak ada penyelamat pada hari ini dari ketetapan Allah kecuali siapa yang dirahmati oleh-Nya.” Gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah dia (anak itu) termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

5.Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan Nun jenis ikan yang sangat besar . ketika belai dikejar oleh ummatnya yang tidak beriman , beliau sampai ketepi laut , untuk menghindari diri dari fitanh dan usaha pembunuhan  yang dilakukan oleh ummatnya , belaiu memceburkan diri kelaut dan ditelan oleh ikan Nun yang besar. Namun atas pertelongan Alloh SWT beliau selamat dan tidak mati karena belaiu (Nabi Yunus) dimuntahkan kembali ditempat yang aman dan akhirnya selamatlah Nabi Yunus berbagi fitnah ummatnya yang tidak beriman kepada Alloh SWT

6.Nabi Sulaiaman mendapatkan Istana yang Indah. Baliau bukan saja Rasul tapi Raja dari berbagai hewan bahkan bisa mengerti bahasa binatang , jin sekalipun dan beliau sangat disegani oleh ummatnya.

Dan banyak lagi peristiwa yang luar biasa yang terjadi pada diri Rasul dan Nabi di bulan muharam (Tahun baru Islam) tepatnya pada hari asyuro ( 10 muharam). Hikmah dari peristiwa-peristiwa di atas mari kita jadikan Tahun baru Islam sebagai momentum untuk hijrah kepada yang lebih baik. 

Bahkan amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki tanggal 9 dan 10 muharam Rasul melaksnakan puasa Tasua dan Puasa Asyuro. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Qatadhoh ra : beliau menjawab :puasa asyura adalah puasa yang dapat melebur/menghapus dosa setahun yang lalu. Kedua amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW pada 10 muharram (Asyuro) menyantuni anak yatim, di masyarakat kita ada istilah Lebarannya anak yatim, mereka dikumpulkan dan di usap kepala dan rambutnya . Sebagaiman hadits Rasulullah SAW : “Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari asyuro , niscaya alloh akan mengangkat derajatnya pada setiap rabut yang di usapnya”.

Selanjutnya amaliah yang dilakukan oleh Rasul pada hari asyuro yaitu  : memperbanyak shodaqoh dan memperbanyak dzikir kepada Alloh SWT. Semoga peristiwa di atas dan amaliah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika memasuki hari asyuro, kita bisa melaksanakan dengan sempurna dan Alloh SWT dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Semangat Tahun baru sudah saatnya kita bermuhasabah dan berintrospeksi diri, sampai sejauh mana kita melaksanakan ketaatan kepada Alloh setahun yang lalu. Apakah kita sudah bnar-benar dan bersungguh-sungguh ibadah kepada Alloh ?

Jawaban semua itu ada pada diri kita masing-masing. Semoga kita semua diberikan jalan yang lurus oleh Alloh SWT dan Istiqomah dalam beribadah kepada Alloh. Hanya kepada Alloh lah kami berlindung dan hanya kepada Alloh kami berserah diri. Damai di langit damai di bumi damai untuk kita semua.

Wallahualam bishowab.(*)

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua