Kenapa Motor Ayam Jago Sudah Mulai di Tinggalkan?

Kenapa Motor Ayam Jago Sudah Mulai di Tinggalkan? (Sumber Foto Carmudi)
PASUNDAN EKSPRES- Industri otomotif, khususnya dalam segmen motor di Indonesia, selalu mengalami evolusi yang menarik.
Seiring berjalannya waktu, kita menyaksikan perubahan signifikan dari motor bebek menuju tren matic, sport fairing, dan segmen lainnya.
Salah satu segmen yang cukup mencolok adalah segmen "Ayam Jago" atau underbor. Namun, mengapa segmen ini, yang pernah begitu besar, kini mulai meredup?
Era Bebek dan Matic
BACA JUGA: Tren Road Trip Keluarga Muda Vietnam dengan Mobil Listrik VinFast VF 8
Dekade tahun 90-an hingga awal 2000-an dikenal sebagai masa keemasan motor bebek di Indonesia.
Produsen utama seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki bersaing memproduksi motor bebek terbaik, baik yang menggunakan mesin dua tak maupun empat tak.
Namun, perubahan signifikan terjadi pada tahun 2004 dengan kemunculan Yamaha Mio, yang menggantikan dominasi motor bebek dengan tren matic. Sekarang, segmen motor bebek hampir punah, sedangkan matic mendominasi.
Kemunculan Ayam Jago
BACA JUGA: Cari Motor Bekas Harga 3 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik Mei 2025!
Sebelum matic dan fairing 150 cc, ada segmen "Ayam Jago" atau underbor yang muncul pada tahun 1980-an.
Meski sudah ada sejak lama, segmen ini tidak begitu populer hingga Suzuki berhasil membuat terobosan pada tahun 2004 dengan Suzuki Satria.
Suzuki mendominasi segmen ini, namun, seiring waktu, ayam jago mulai kehilangan pesona dan ditinggalkan oleh konsumen.
Penurunan Popularitas
Penurunan popularitas segmen ayam jago bisa dijelaskan dengan beberapa faktor. Pertama, pergeseran preferensi konsumen menuju matic dan sport fairing 150 cc.
Kopling pada motor ayam jago dianggap kurang praktis, dan postur berkendara yang kurang nyaman membuatnya kurang populer bagi mereka yang menggunakan motor secara intensif.
Selain itu, perawatan yang lebih rumit juga menjadi faktor penurunan.
Pencapaian Suzuki dan Honda