PASUNDAN EKSPRES- Bumi, sebagai planet tempat kita tinggal, bisa menjadi layak huni salah satunya karena keberadaan atmosfer yang melindunginya.
Di dalam atmosfer ini terdapat gas oksigen yang kita butuhkan untuk hidup. Banyak di antara kita mengira bahwa penghasil oksigen terbesar, atau bahkan satu-satunya penghasil oksigen di bumi, adalah pohon.
Kenyataannya, pohon hanya menghasilkan 30 persen dari total oksigen yang ada di bumi. Sisanya dihasilkan oleh makhluk hidup kecil yang tinggal di perairan bernama fitoplankton.
Saking kecilnya, makhluk ini tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang, melainkan menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
Kendati demikian, dalam jumlah banyak, fitoplankton ini dapat tampak sebagai warna kehijauan di air.
Warna hijau tersebut muncul karena fitoplankton memiliki klorofil yang digunakan untuk berfotosintesis.
Proses fotosintesis inilah yang membuat fitoplankton mampu menghasilkan oksigen untuk selanjutnya dilepas ke air atau udara dan digunakan oleh makhluk hidup lain untuk proses respirasi atau pernapasan.
Dalam proses fotosintesis ini, fitoplankton memerlukan nutrien yang mencukupi. Selain itu, juga diperlukan gas karbon dioksida untuk selanjutnya dipecah menjadi oksigen.
Tentu saja, fitoplankton juga membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk fotosintesis.
Walaupun nampak sangat kecil dan laju produktivitas oksigen per individu yang sangat rendah jika dibandingkan dengan pohon yang biasa kita temui sehari-hari.
Namun karena kelimpahan yang sangat banyak di perairan, tidak heran jika makhluk kecil imut tak kasat mata ini bisa dinobatkan sebagai penghasil oksigen terbesar di dunia.
Nah, enggak nyangka kan ternyata makhluk kecil ini punya peran yang sangat besar untuk kehidupan di bumi? Tetaplah mencari tahu tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita, karena dari situlah akan selalu muncul tanda tanya besar.