Sains

Misteri Sanghyang Tikoro Legenda di Balik Dataran Bandung

Misteri Sanghyang Tikoro Legenda di Balik Dataran Bandung
Misteri Sanghyang Tikoro Legenda di Balik Dataran Bandung

PASUNDAN EKSPRES - Bandung, sebuah dataran luas yang kini dikenal dengan pesona alam dan udaranya yang sejuk, menyimpan banyak legenda dan misteri.

Salah satu tempat yang penuh teka-teki adalah Sanghyang Tikoro, sebuah gua dan sungai bawah tanah yang terletak di dalam kompleks PLTA Saguling, tepatnya di Jalan PLTA Saguling, Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

 

Misteri Sanghyang Tikoro Legenda di Balik Dataran Bandung

  • Asal Usul Nama Sanghyang Tikoro

Nama Sanghyang Tikoro terdiri dari dua kata dalam bahasa Sunda: "Sanghyang" dan "Tikoro".

"Sanghyang" atau "Sangiang" berarti sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan ilahi, seperti dalam istilah "Sanghyang Widi" yang merujuk kepada Sang Maha Pencipta atau dewa.

Sementara itu, "Tikoro" berarti tenggorokan.

Jadi, Sanghyang Tikoro dapat diterjemahkan sebagai "Tenggorokan Dewa" atau "Dewa Tenggorokan".

 

 

  • Sejarah dan Kepercayaan

Sejarah mencatat bahwa sekitar 20-30 juta tahun yang lalu, Sanghyang Tikoro merupakan bagian dari wilayah perairan Danau Bandung Purba dengan kedalaman antara 10 hingga 20 meter.

Sungai bawah tanah yang membentuk Sanghyang Tikoro adalah hasil dari proses pelarutan batuan, yang menyebabkan terbentuknya gua ini.

 

Seorang ahli geologi Belanda, percaya bahwa Sanghyang Tikoro adalah tempat di mana Danau Bandung Purba mengalami kebocoran, menyebabkan airnya mengalir keluar dan meninggalkan dataran Bandung seperti yang kita kenal saat ini.

Namun, teori ini masih diperdebatkan karena kurangnya bukti ilmiah yang mendukung.

 

 

  • Misteri dan Mitos

Hingga kini, Sanghyang Tikoro masih menyimpan banyak misteri.

Gua ini belum pernah diteliti secara mendalam karena terlalu berbahaya.

Tidak ada yang tahu pasti ke mana aliran air yang masuk ke gua ini bermuara.

 

Ada yang percaya bahwa air dari Sungai Citarum yang ditelan oleh Sanghyang Tikoro menghilang ke perut bumi,

sementara yang lain percaya bahwa aliran air tersebut bermuara di Sanghyang Kenit,

sebuah gua yang lebih terbuka dan aman untuk dikunjungi.

 

Selain itu, terdapat mitos yang berkembang di kalangan masyarakat sekitar dan para pengunjung bahwa memasukkan barang apapun ke dalam aliran sungai Sanghyang Tikoro adalah tindakan yang dilarang.

Mitos ini sebenarnya berfungsi sebagai larangan agar orang tidak membuang sampah sembarangan ke dalam gua.

 

 

Pengalaman Mengunjungi Sanghyang Tikoro

Bagi para penggemar misteri dan petualangan, mengunjungi Sanghyang Tikoro bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Meskipun berbahaya dan penuh teka-teki, tempat ini menawarkan pemandangan yang megah dan suasana yang mistis.

Namun, penting untuk tetap mematuhi aturan dan larangan yang ada demi menjaga kelestarian alam dan keselamatan diri.

 

 

Sanghyang Tikoro tidak hanya menyimpan cerita geologis yang menarik, tetapi juga menjadi saksi bisu dari berbagai legenda yang tumbuh di tengah masyarakat Sunda.

Keberadaannya menambah kekayaan budaya dan sejarah Bandung, menjadikannya tempat yang layak untuk terus diteliti dan dijaga kelestariannya.

 

 

Penutup

Sanghyang Tikoro adalah salah satu dari sekian banyak tempat di Indonesia yang menyimpan misteri dan legenda.

Keindahan dan keunikan alamnya mengundang rasa ingin tahu, sementara cerita-cerita yang berkembang di sekitarnya menambah kedalaman sejarah dan budaya lokal.

Meskipun banyak yang masih belum terjawab tentang tempat ini, Sanghyang Tikoro tetap menjadi bagian penting dari kisah Bandung yang penuh pesona dan misteri.

 

Kalian bisa mendapatkan informasi lebih dari beberapa Video dengan klik ini

Berita Terkait