Pagi yang dingin di Kasomalang, Subang, udara segar khas pegunungan masih menyelimuti, embun belum sepenuhnya menghilang, dan aroma khas kayu bakar mulai menyeruak dari sebuah warung sederhana di dekat Situ Cigayonggong. Inilah tempat lahirnya Sorabi Legend, kuliner khas yang sudah bertahan selama 22 tahun dan kini namanya menggema hingga luar pulau.
HADI MARTADINATA
Di balik kelezatan sorabi yang mengembang sempurna dengan sambal oncom khas yang menggugah selera, ada seorang pria bernama Jejen Helloween. Ya, nama belakangnya memang unik, tapi lebih unik lagi kisah perjuangannya dalam mempertahankan tradisi kuliner ini sejak tahun 2003.
Siapa sangka, usaha yang kini dikenal luas ini berawal dari iseng-iseng. "Awalnya sih coba-coba, ya, faktor ekonomi juga. Saya buka Sorabi Situ Cigayonggong ini di tahun 2003, waktu itu saya masih bujang," kenang Jejen kepada Pasundan Ekspres, Minggu (23/2).
Saat itu, ia hanya buka di pagi hari, melayani warga sekitar yang mencari sarapan hangat di tengah sejuknya udara Subang. Namun, ternyata sorabi buatannya punya cita rasa berbeda. Pelanggan mulai berdatangan, dan tidak sedikit yang kecewa karena kehabisan.
Seiring waktu, permintaan semakin banyak. Tahun 2016, Jejen akhirnya mengambil keputusan besar menambah jam buka di sore hari. "Banyak pelanggan yang kecewa nggak kebagian. Mereka meminta saya untuk buka lagi. Akhirnya saya putuskan untuk buka juga di sore hari," ujar Jejen.
Sejak saat itu, warungnya semakin ramai. Orang-orang datang bukan hanya dari Subang, tapi juga dari kota-kota lain. Di tengah banyaknya pedagang sorabi, apa yang membuat Sorabi Situ Cigayonggong begitu istimewa? Tekstur yang Mengembang Dibandingkan sorabi lainnya, sorabi ini lebih tebal dan lembut karena menggunakan kelapa lebih banyak dalam adonannya. "Sambal Oncom Khas Sambal pelengkapnya dibuat dari oncom pilihan yang diolah dengan bumbu spesial, menghasilkan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis diimasak dengan Tungku Kayu Bakar. "Kami masih mempertahankan cara tradisional dalam memasak sorabinya, memberikan aroma khas yang sulit ditemukan di tempat lain," ucapnya.
Tak heran jika pelanggan datang lagi dan lagi untuk menikmati kelezatan yang tak tergantikan. Popularitas Sorabi Situ Cigayonggong memang luar biasa. Bahkan sebelum media sosial booming, kuliner ini sudah terkenal berkat cerita dari mulut ke mulut.
Salah satu pengalaman yang masih diingat Jejen adalah ketika ada pelanggan dari Bekasi yang datang pagi-pagi buta, bahkan sebelum warung buka!. "Saya sempat curiga, ada mobil parkir di depan warung waktu subuh. Pas saya hampiri, ternyata dia langsung tanya, ‘Udah buka, A? Ini sorabinya?’ Saya kaget, kok tahu ada sorabi di sini?" cerita Jejen sambil tertawa.
Ternyata, si pelanggan memang sengaja datang dari Bekasi hanya untuk mencicipi sorabi legendaris ini!. Tak hanya dari Bekasi, banyak juga pelanggan yang datang dari Kalimantan, Lampung, Sulawesi, dan daerah lain. Mereka rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk mencicipi sorabi khas Kasomalang ini. "Dulu tahun 2003 sampai 2016 belum banyak media sosial, jadi ya terkenal karena cerita orang-orang. Mereka yang sudah coba pasti cerita ke teman atau keluarganya," jelasnya.
Untuk menjaga cita rasa dan kualitas, Jejen tidak main-main dalam persiapan. Ia mulai bekerja dari jam 2 subuh, memastikan semua bahan siap sebelum warung buka. "Dari jam 2 subuh sampai jam 5, saya siapkan semuanya. Begitu selesai salat subuh, langsung dagang," katanya.
Dedikasi seperti ini yang membuat sorabi buatannya selalu fresh dan lezat setiap hari.
Kalau dihitung dari telur saja, Jejen menghabiskan 100 hingga 150 butir per hari. Itu baru telur, belum bahan lainnya!
Dari segi harga, sorabi ini tetap ramah di kantong. Sorabi telur Rp 7.000 per porsi,
Sorabi biasa Rp 4.000 per porsi.
Dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah, omzetnya pun cukup menggiurkan. Namun, bagi Jejen, yang terpenting bukan hanya soal keuntungan, tapi juga menjaga tradisi kuliner daerahnya.
Melihat kesuksesan usahanya, Jejen berharap ke depan bisa mengembangkan usahanya lebih besar lagi. "Saya ingin lebih banyak orang mengenal sorabi ini. Kalau ada kesempatan, saya ingin buka cabang di tempat-tempat strategis," katanya.
Namun, satu hal yang pasti, ia akan tetap mempertahankan cara memasak tradisional dan bahan berkualitas tinggi, karena itulah yang membuat sorabinya tetap istimewa.
Jika Anda berkunjung ke Kasomalang, Subang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Sorabi Legend Situ Cigayonggong. Dijamin, rasanya bikin ketagihan dan ingin kembali lagi.(hdi/sep)