Subang

Al-Jabbaar Anak Kampung di Subang yang Bermimpi Balap di MotoGP

pembalap cilik
Muhammada Sidiq Faturrohman Al-Jabbaar, pembalap cilik berbakat asal Kabupaten Subang.(Cindy Desita Putri/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Muhammada Sidiq Faturrohman Al-Jabbaar, atau yang akrab disapa Al, adalah seorang pembalap cilik berbakat asal Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahir pada 19 Maret 2014, bocah berusia 10 tahun ini telah menunjukkan prestasi gemilang di dunia balap motor sejak usia dini. 

Saat ini, ia masih duduk di kelas 5 SD IT Bhaskara Subang, namun kiprahnya di lintasan balap sudah mengantarkannya ke berbagai ajang bergengsi.

Al mulai mengenal dunia balap pada tahun 2021 dengan mengikuti kejuaraan motocross menggunakan motor KTM 50cc. Tak butuh waktu lama baginya untuk menorehkan prestasi. 

Pada tahun yang sama, ia berhasil meraih peringkat ke-2 dalam ajang Blackstone Otomotif Superblock Junior Motocross Championship. Keberhasilannya ini membuka jalan bagi Al-Jabbaar untuk melanjutkan karier di dunia balap secara lebih serius.

Di tahun 2022, Al-Jabbaar semakin menunjukkan potensinya dengan meraih peringkat ke-9 dalam Kejuaraan Nasional Motor Cross serta menjadi runner-up di Kejuaraan Provinsi Jawa Barat. 

Semangat juang dan kerja kerasnya pun membuahkan penghargaan dari IMI Jabar Award 2022 sebagai apresiasi atas pencapaiannya. 

"Saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Balapan adalah passion saya, dan saya ingin terus belajar serta berkembang untuk menjadi pembalap yang lebih baik," ungkap Al.

Tidak hanya mahir dalam motocross, Al-Jabbaar juga mulai menekuni road race. Pada tahun 2024, ia mengikuti kejuaraan road race dengan mengendarai Honda Sonic 150cc dan sukses meraih peringkat ke-3 dalam Road Race Kejurda Jawa Barat.

Keuletan dan bakatnya akhirnya membawanya ke salah satu program pembinaan balap paling bergengsi di Indonesia, yakni Astra Honda Racing School (AHRS). "Bergabung dengan Astra Honda Racing School adalah impian yang akhirnya terwujud, dan saya akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," tuturnya.

Dari ratusan peserta yang mendaftar, hanya 45 pebalap dari 15 provinsi yang dipanggil untuk menjalani seleksi ketat menggunakan Honda CBR150R.

Dalam seleksi tersebut, Al-Jabbaar harus menunjukkan kemampuannya dalam berbagai aspek, mulai dari riding position, braking, racing line, hingga cornering.  Seleksi ini berlangsung ketat, menyaring 20 pebalap terbaik, lalu mengerucut lagi hingga hanya 7 pebalap yang dinyatakan lolos. Al-Jabbaar menjadi salah satu dari 7 pembalap terpilih yang akan menjalani program AHRS 2025.

Bagi Al, dunia balap bukan sekadar hobi, melainkan sebuah impian besar yang ingin ia wujudkan. Dengan bimbingan pelatih Wawan Hernawan dari WH19 Racing School Ciamis serta dukungan penuh dari keluarganya, Al terus berlatih keras demi menggapai cita-citanya menjadi pembalap MotoGP.

Di usianya yang masih sangat muda, Al telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Perjalanan masih panjang, namun langkahnya sudah sangat menjanjikan. Dunia balap Indonesia patut menantikan kiprah cemerlang dari bocah kampung asal Subang ini di kancah internasional. "Saya ingin membanggakan keluarga, pelatih, dan semua orang yang telah mendukung saya. Semoga suatu hari nanti saya bisa mewakili Indonesia di ajang balap dunia seperti MotoGP. Terima kasih untuk semua doa dan dukungannya," tutup Al.(cdp/sep)

Terkini Lainnya

Lihat Semua