SUBANG – Bupati Subang Reynaldi Putra Andita didampingi Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi serta Sekretaris Daerah H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., mengunjungi Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang dalam rangka kegiatan Pekan Literasi, Selasa (11/3/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para pelajar dari sejumlah sekolah, di antaranya SDN Pagaden, SDN Sompi, SDN Dr. Samsi, dan SMP Negeri 5 Subang.
Dalam kunjungannya, Bupati dan jajaran meninjau sejumlah fasilitas perpustakaan, seperti Pojok Baca Digital, ruang multimedia, serta area baca umum.
Kehadiran mereka disambut antusias oleh para pelajar yang bersemangat mengikuti kegiatan literasi dan berdialog langsung dengan orang nomor satu di Kabupaten Subang tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Subang, Yeni Nuraeni, S.Sos., M.AP., mengungkapkan bahwa dalam momentum ini, PT Dahana dan Bank Subang turut berkontribusi dengan membagikan 200 paket makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak. Rinciannya, 150 paket berasal dari PT Dahana dan 50 paket dari Bank Subang.
Yeni juga memaparkan perkembangan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Subang.
Ia menyebutkan bahwa IPLM berada dalam kategori zona merah yakni pada tahun 2023 jumlah kunjungan ke perpustakaan hanya 46 Ribu, kemudian pada tahun 2024 berhasil keluar dari zona merah, dengan meningkatnya jumlah kunjungan menjadi 58 Ribu.
"Tahun ini, target kunjungan ditetapkan sebanyak 60 ribu pengunjung.Kami optimistis tren ini terus meningkat sehingga IPLM Kabupaten Subang terus ada di angka yang tinggi,” ujar Yeni.
Dalam sambutannya, Bupati Reynaldi Putra Andita atau yang akrab disapa Kang Rey, menekankan pentingnya membaca sebagai kunci membangun generasi muda yang produktif dan visioner.
“Saya berharap adik-adik yang hadir di sini bisa menjadi game changer dan membangun kebiasaan membaca. Mulai niatkan dari sekarang ingin menjadi apa, karena masa depan dibentuk dari hari ini,” ucapnya.
Ia juga mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disarpus) untuk secara rutin mengundang pelajar SD dan SMP, terutama dari daerah pinggiran Kabupaten Subang, agar mereka lebih mengenal dan memanfaatkan perpustakaan daerah.
Selain itu, pemerintah akan terus meningkatkan fasilitas dan koleksi buku agar pengunjung merasa nyaman dan memperoleh manfaat maksimal.
Kang Rey pun membagikan pengalamannya semasa kuliah, di mana ia mengaku lebih banyak belajar dari membaca buku dibandingkan mendengarkan materi perkuliahan.
“Zaman kuliah, saya lebih banyak baca buku. Buku itu jendela dunia. Dari buku, kita bisa tahu apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, bahkan yang akan terjadi. Buku menjadi elemen penting dalam kehidupan, menjadi referensi dalam berpikir dan mengambil keputusan,” ungkapnya.
Ia berharap Perpustakaan Daerah Subang bisa menjadi pusat literasi yang tidak hanya bermanfaat bagi warga lokal, tetapi juga menarik perhatian masyarakat luar daerah melalui berbagai inovasi dan program literasi yang berkelanjutan. (rls/idr)