Setelah Diperbaiki, Jalan Raya di Cigadung di Subang Kembali Rusak

Situasi jalan raya Cigadung saat ini yang kembali rusak namun telah diperbaiki dengan penutupan lubang jalan yang diprediksi cepat rusak.(Zaenal Abidin/Pasundan Ekspres)
SUBANG–Masyarakat di wilayah Cigadung, Kabupaten Subang, kembali mengeluhkan kondisi jalan raya utama yang menghubungkan beberapa desa di kecamatan tersebut. Pasalnya, jalan yang belum lama ini diperbaiki kembali mengalami kerusakan.
Aspal yang digunakan tampaknya tidak mampu bertahan lama, sehingga kini jalan tersebut kembali berlubang dan bergelombang.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa tambalan aspal yang sempat dipasang beberapa bulan lalu sudah banyak yang mengelupas.
Lubang-lubang berdiameter besar dan permukaan jalan yang tidak rata kembali mendominasi ruas jalan, mengganggu kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
BACA JUGA: Pemcam Pagaden Barat di Subang Imbau Warga Cegah DBD Dengan 3M
Salah satu warga Cigadung, Dedi, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi jalan yang kembali rusak dan tidak bertahan lama.
"aru juga kemarin-kemarin ditambal, sekarang sudah rusak lagi. Tambalannya tidak merata. Kondisi ini pengendara motor sering terjatuh pada saat turun hujan," ujarnya dengan nada tegas.
Keresahan warga semakin meningkat karena jalan Cigadung merupakan akses vital yang digunakan sehari-hari untuk aktivitas ekonomi dan pendidikan.
Banyak warga yang bergantung pada jalan tersebut untuk mengangkut hasil pertanian, berdagang, atau mengantar anak ke sekolah.
BACA JUGA: Kang Rey Minta OPD Proaktif Tangani Aduan Masyarakat Subang, Jangan Tunggu Bola
Warga menduga bahwa kualitas perbaikan sebelumnya tidak dilakukan secara maksimal. Maka mau sampai kapan jalan ini benar-benar kokoh bertahan lama.
"Jadi kalau dikerjakan dengan benar, mestinya tidak secepat ini rusak," tambah Didin (37), warga lainnya.
Kerusakan jalan tersebut juga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Beberapa pengendara motor mengaku hampir terjatuh saat melintasi bagian jalan yang bergelombang.
Selain itu, genangan air yang menutupi lubang saat hujan kerap menjebak pengendara yang tidak waspada.
Didin berharap agar perbaikan jalan dilakukan secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam. Mereka juga meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap proses pengerjaan agar tidak cepat rusak.
Seiring meningkatnya arus lalu lintas dan curah hujan, kerusakan jalan diprediksi akan semakin parah jika tidak segera ditangani.
Pemerintah Kabupaten Subang diharapkan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat dan melakukan audit terhadap proyek perbaikan jalan sebelumnya. Keselamatan dan kenyamanan masyarakat itu harus menjadi garda terdepan.(znl/sep)