Tekno

Tuduhan DeepSeek melakukan Distilasi AI, Teknologi AS Terancam?

Tuduhan DeepSeek melakukan Distilasi AI, Teknologi AS Terancam?
Tuduhan DeepSeek melakukan Distilasi AI, Teknologi AS Terancam? (Image From: Screenshot/deepseek.com)

PASUNDAN EKSPRES - DeepSeek mejadi ancaman teknologi AS. Dalam dunia kecerdasan buatan (AI), inovasi dan persaingan menjadi faktor utama dalam perkembangan teknologi.

Namun, kemunculan model AI buatan China, DeepSeek, menimbulkan kekhawatiran di Washington. Beberapa pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa DeepSeek mungkin telah menggunakan teknik distilasi, sebuah metode yang memungkinkan satu model AI belajar dari model AI lain yang lebih canggih.

Teknik ini disebut-sebut sebagai cara bagi perusahaan China untuk memanfaatkan keunggulan teknologi AS tanpa harus mengeluarkan biaya besar dalam pengembangannya.

Apa itu Distilasi AI?

Dilansir dari Reuters, distilasi AI adalah proses di mana model AI yang lebih baru dan lebih kecil "belajar" dari model AI yang lebih besar dan lebih mapan.

Model lama akan mengevaluasi kualitas keluaran model baru, sehingga model baru dapat memperoleh manfaat dari investasi besar dalam pengembangan model sebelumnya tanpa perlu mengeluarkan biaya serupa.

Metode ini bukanlah sesuatu yang baru di dunia AI dan telah digunakan secara luas dalam penelitian akademis.

Namun, dalam konteks persaingan global, distilasi dapat menjadi kontroversial, terutama jika digunakan untuk meniru model AI milik perusahaan yang telah berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi.

DeepSeek Dicurigai

DeepSeek, yang baru-baru ini menggemparkan dunia AI dengan modelnya yang canggih dan murah, dicurigai memanfaatkan distilasi dari model-model AI AS.

OpenAI, pembuat ChatGPT, mengklaim bahwa ada kelompok di China yang secara aktif berusaha mereplikasi model AI AS dengan teknik distilasi dan sedang meninjau apakah DeepSeek telah melakukan pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektualnya.

Pejabat Gedung Putih juga menyuarakan kekhawatiran terkait masalah ini. Naveen Rao, wakil presiden AI di Databricks, membandingkan persaingan dalam AI dengan industri otomotif, di mana produsen mobil sering membeli dan mempelajari mesin pesaing untuk meningkatkan produk mereka sendiri.

Namun, dalam dunia AI, penggunaan teknik seperti distilasi dapat melanggar kebijakan layanan dari perusahaan-perusahaan AS, termasuk OpenAI.

Dalam sidang konfirmasinya, Donald Trump menyatakan bahwa DeepSeek telah "menyalahgunakan teknologi AI AS".

Ia berjanji untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat. Pemerintah AS telah lama berusaha membatasi akses China terhadap teknologi canggih, termasuk dengan melarang ekspor chip AI ke negara tersebut.

Namun, beberapa pakar AI menyebut bahwa menghentikan distilasi bukanlah hal yang mudah. Model AI open-source seperti Llama dari Meta dan model dari startup Prancis Mistral dapat diunduh secara bebas, sehingga sulit untuk mengontrol penggunaannya.

Selain itu, perusahaan China dapat memperoleh akses ke model AI AS melalui berbagai jalur, termasuk pelanggan yang menggunakan model OpenAI.

Sementara itu, beberapa perusahaan AS telah mengambil langkah pencegahan dengan memblokir akses dari China ke layanan cloud mereka. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua