SUBANG-Untuk menjaga produktifitas hasil pertanian, Pemerintah Desa (Pemdes) Cidahu menggelar pelatihan pertanian yang diikuti oleh perwakilan kelompok tani di Aula Desa Cidahu, Kamis (3/10).
Menurut Kepala Desa Cidahu Toto ST, kegiatan pelatihan pertanian ini diselenggarakan dengan alokasi anggaran dari dana desa (DD) tahap 2 tahun 2024. Di mana salah satu programnya adalah terkait ketahanan pangan.
Area pertanian di Desa Cidahu adalah pertanian dengan irigasi teknis, yang dekat dengan sumber air Bendung Leuwinangka. Makanya saat musim tanam 3, kerap sebagian area sawah tetap ditanami padi. "Jadi cukup produktif, karena dekat sumber air, dan ini harus kita pertahankan," katanya.
Sementara itu, total luas area tanam di Desa Cidahu ini sekitar 384 ha, yang semuanya masuk kategori sawah irigasi teknis.
Jadi kalau ditaksir produksi padi sekitar 2
304 ton satu kali penen, dengan rata-rata 6 ton/ha. Kalau dikalikan dua menjadi 4608 ton. "Ini yang dihitung kalau dua kali tanam, dengan rata-rata produksi 6 ton," tuturnya.
Sementara itu, PPL Pertanian Kecamatan Pagaden Barat Ari menyampaikan, bahwa untuk meningkatkan produksi padi, petani harus memahami pola tanam yang baik, komposisi pupuk yang seimbang, penggunaan pestisida tidak berlebihan dan tanam padi secara serempak.
Terkait tanam padi serempak, kata Ari, dimaksudkan untuk mencegah populasi dan perpindahan organisme pengganggu tanaman padi biasa disebut hama tanaman.
Karena apabila tanam serempak maka jadwal penyemprotan juga akan serempak pula, sehingga hama tanaman bisa dikendalikan. "Petani itu kan, musuh nya hama, kalau hama tanaman tidak terkendali maka, produksi akan menurun, bahkan bisa gagal panen, kan yang rugi petani sendiri. Makanya tanam padi nya harus serempak, untuk menjaga produksi tetap stabil," tukasnya.(dan/sep)