SUBANG-SDN Bunihayu II, yang terletak di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, memiliki program ekstrakurikuler yang kaya akan seni budaya Sunda. Sekolah ini menawarkan berbagai kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti sisingan, pramuka, degung, dan lainnya, yang tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya lokal tetapi juga untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa.
Kepala Sekolah SDN Bunihayu II, Ara Sukara menyebutkan, ekstrakurikuler unggulan di sekolah ini meliputi sisingan, degung, karawitan, pramuka, dan atletik.
“Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan seni dan olahraga, tetapi juga memperkuat karakter dan kedisiplinan siswa,” ujar Ara Selasa (28/5).
Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah pencak silat, dengan adanya guru olahraga baru yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
"Dengan adanya guru pencak silat, kami berharap bisa memberikan semangat kepada anak-anak untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka melalui gerak silat," tambahnya.
Selain itu, ekstrakurikuler lain seperti tari suara dan seni musik juga berjalan dengan baik. SDN Bunihayu II memiliki drumband yang biasanya digunakan setahun sekali untuk acara khusus.
“Kami juga mengajarkan kawih Sunda dan pupuh, dengan lagu-lagu ringan seperti Maskumambang dan Kinanti yang cocok untuk tahapan anak-anak,” jelas Ara.
Sejak Ara Sukara memimpin, SDN Bunihayu II telah berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan. Ketika saya pertama kali di sini, saya ditantang untuk membawa pulang piala, karena sebelumnya sekolah ini kurang berprestasi
Tantangan tersebut tidak disia-siakan oleh Ara dan timnya. Pada tahun pertama, sekolah ini berhasil meraih juara 2 dalam lomba pupuh dan anyaman kreasi trianyam di tingkat kecamatan.
Pada tahun 2023, siswa SDN Bunihayu II berhasil meraih juara 1 tingkat Kecamatan Subang dalam lomba pupuh. “Walaupun anak-anak tidak terbiasa tampil di panggung dan sering demam panggung, mereka mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ungkap Ara.
Namun, pada tahun berikutnya, prestasi sekolah sedikit menurun. Pada tahun 2024, SDN Bunihayu II meraih juara 2 dalam lomba pupuh dan atletik.
“Pandemi COVID-19 sempat menghentikan banyak kegiatan, tetapi ketika lomba kembali diadakan, kami masih bisa meraih beberapa juara karena persiapan yang matang,” jelasnya.
Program ekstrakurikuler di SDN Bunihayu II tidak hanya fokus pada pencapaian prestasi akademik tetapi juga pada pelestarian budaya lokal. Sisingan, misalnya, merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama dan biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat dan perayaan di Jawa Barat. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan ini, sekolah berusaha menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya daerah.
Degung dan karawitan juga diajarkan sebagai bagian dari upaya melestarikan musik tradisional Sunda. “Mengajarkan musik tradisional kepada anak-anak bukan hanya soal menguasai teknik bermain alat musik, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” kata Ara.
Selain itu, program kawih Sunda dan pupuh diintegrasikan dalam kegiatan sehari-hari siswa. Pupuh, sebagai bentuk puisi tradisional Sunda yang dinyanyikan, mengajarkan anak-anak tentang kekayaan bahasa dan sastra Sunda.
“Pupuh-pupuh ringan seperti Maskumambang dan Kinanti sangat cocok untuk anak-anak karena mudah dipelajari dan dinyanyikan,” jelasnya.
Partisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler ini memberikan dampak positif bagi siswa. Selain meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, kegiatan ini juga membangun karakter dan sikap positif. Siswa belajar tentang kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan ketekunan.
“Mereka juga belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya mereka sendiri,” tambah Ara.
Dukungan dari guru dan lingkungan sekolah yang kondusif membuat siswa merasa termotivasi untuk terus belajar dan berprestasi.
Pandemi Covid-19 membawa tantangan tersendiri bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk SDN Bunihayu II. Meskipun banyak kegiatan harus dihentikan sementara, sekolah ini berusaha tetap aktif dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
“Ketika pandemi mulai mereda, kami langsung mempersiapkan siswa untuk berbagai lomba dan hasilnya cukup memuaskan,” ungkap Ara.
Melihat potensi dan minat siswa yang besar terhadap kegiatan ekstrakurikuler, SDN Bunihayu II berencana untuk terus mengembangkan program-program ini di masa depan. Ara Sukara menyebutkan bahwa pihak sekolah sedang berusaha menambah fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut.
Keberhasilan program ekstrakurikuler di SDN Bunihayu II tidak lepas dari dukungan orang tua dan masyarakat sekitar. Orang tua siswa sangat antusias dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah.
“Dukungan dari orang tua sangat penting. Mereka membantu dalam persiapan lomba dan memberikan motivasi kepada anak-anak,” kata Ara.(hdi/ysp)